Klausa.co

Evaluasi Pilkada Samarinda: Naik 59 Persen, Tapi Masih Butuh Dorongan

Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat. (Foto: Yah/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Harris Hotel, Senin hingga Selasa, 24-25 Februari 2025. Forum ini menjadi ajang evaluasi, dan tentu saja ada harapan agar pemilihan kepala daerah ke depan bisa lebih baik.

Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat, datang dengan data yang menggembirakan. Tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 naik menjadi 59 persen, jauh lebih baik dibandingkan edisi sebelumnya yang hanya 51 persen.

“Ada kenaikan partisipasi di angka 59 persen dari sebelumnya 51 persen,” ujar Firman di hadapan para peserta diskusi.

Bukan tanpa alasan angka itu meningkat. Firman menilai strategi komunikasi yang lebih efektif serta keterlibatan berbagai elemen masyarakat menjadi kunci utama. Sosialisasi bukan hanya sekadar tempelan di spanduk atau iklan di media, tapi juga menyasar langsung ke pemilih.

Baca Juga:  Seruan Wakil Bupati Mahulu: Jangan Lewatkan Hak Pilih di Pilkada

“Kami sudah menyampaikan informasi sesuai tahapan. Informasi turun ke masyarakat, dan hasilnya cukup memuaskan,” katanya.

Meski demikian, Firman tak menampik bahwa peran partai politik, pasangan calon, dan tokoh masyarakat juga menjadi faktor penting. Mereka adalah jembatan yang mampu menggerakkan pemilih untuk datang ke TPS.

“Ada pihak lain yang punya kontribusi besar dalam peningkatan partisipasi, seperti partai politik dan pasangan calon. Kami terus mengingatkan mereka untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya,” tambahnya.

Namun, partisipasi pemilih bukan sekadar soal strategi komunikasi atau ajakan para kandidat. Ada faktor lain yang masih menjadi pekerjaan rumah, yakni dukungan pemerintah daerah. Firman berharap ke depan ada sinergi yang lebih kuat untuk memastikan angka partisipasi terus meningkat.

Baca Juga:  Ananda Moeis Siap Lapor DPP PDI Perjuangan, Respon Dukungan Rusmadi ke Pasangan Rival Disorot

“KPU sudah menyiapkan segala kebutuhan, tetapi partisipasi juga sangat bergantung pada dukungan pemerintah daerah,” tegasnya.

Sebagai catatan, partisipasi pemilih di kota-kota besar memang kerap menjadi tantangan tersendiri. Mobilitas tinggi, tingkat kesibukan warga, serta apatisme politik sering menjadi batu sandungan. Meski begitu, Firman optimistis capaian 59 persen ini bisa menjadi landasan untuk pemilu berikutnya.

“Tingkat partisipasi di kota selalu menjadi tantangan, tetapi peningkatan ini cukup baik,” pungkasnya. (Yah/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co