Samarinda, Klausa.co – Dalam peta olahraga nasional, Kalimantan Timur (Kaltim) tengah berusaha mencuri perhatian. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim mengambil langkah strategis untuk meningkatkan prestasi olahraga dengan memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas pelatih. Langkah ini bukan tanpa alasan. Dalam dunia olahraga, pelatih adalah elemen vital yang menjadi jembatan antara potensi atlet dan prestasi gemilang.
“Pelatih bukan hanya soal mengajarkan teknik,” tegas Sulaiman, Analis Kebijakan Ahli Muda Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, ketika ditemui di Samarinda pekan lalu.
Pelatih diharap juga menjadi motivator, mentor, dan sumber inspirasi bagi para atlet. Sulaiman menjelaskan, keberhasilan atlet dalam berbagai kompetisi, baik lokal maupun nasional, sangat bergantung pada kemampuan pelatih dalam merancang metode pelatihan yang relevan. Sayangnya, di banyak daerah, pelatih seringkali terjebak dalam pola lama yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan olahraga modern.
Untuk mengatasi persoalan ini, Dispora Kaltim menggandeng Ikatan Guru Olahraga Nasional (Igornas) Kaltim. Kerja sama ini difokuskan pada penyusunan kurikulum pelatihan berbasis modern. Kurikulum tersebut dirancang agar pelatih dapat mengakses pengetahuan terkini, mulai dari strategi latihan, analisis performa atlet, hingga teknologi olahraga.
“Kami ingin pelatih di Kaltim memiliki keunggulan kompetitif. Dengan pelatihan yang sistematis, mereka bisa menciptakan program yang lebih efektif dan efisien,” ujar Sulaiman.
Langkah ini diharapkan menjadi fondasi bagi pencapaian olahraga Kaltim. Dispora Kaltim optimistis pendekatan ini akan melahirkan lebih banyak atlet berprestasi yang tidak hanya mengharumkan nama daerah, tetapi juga siap bersaing di level nasional dan internasional.
Kaltim tidak sekadar ingin menjadi daerah penyumbang atlet. Lewat berbagai program pengembangan, provinsi ini bercita-cita menjadi pusat olahraga unggulan di Indonesia. Infrastruktur mulai dibangun, program pembinaan atlet diperkuat, dan kini giliran pelatih yang menjadi fokus utama.
“Kami percaya, dengan pelatih yang kompeten, atlet Kaltim bisa mencapai potensi maksimal mereka,” ujar Sulaiman.
Meski demikian, jalan menuju mimpi besar ini tidaklah mudah. Tantangan seperti keterbatasan dana, distribusi fasilitas olahraga yang belum merata, hingga minimnya akses pelatih terhadap teknologi terbaru menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Namun, Sulaiman tetap optimis. Menurutnya, ini sebuah langkah awal.
“Jika semua pihak berkolaborasi, kami yakin Kaltim bisa menjadi barometer kemajuan olahraga di Indonesia,” katanya penuh keyakinan. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)