Samarinda, Klausa.co – Selasa pagi, (24/9/2024), Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyambangi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 011 di Jalan Danau Maninjau, Kecamatan Samarinda Kota. Langkah ini tak sekadar kunjungan biasa, melainkan sinyal kuat bahwa pemerintah kota serius menanggapi kondisi darurat sekolah tersebut.
“Keamanan siswa adalah prioritas utama,” tegas Andi dalam pernyataannya yang mencerminkan urgensi situasi.
Sekolah yang dibangun pada era 1978 dan 1980-an ini kini menghadapi tantangan serius. Empat ruang kelas, yang digunakan oleh lebih dari 100 siswa Kelas 3 dan 4, berada di bawah bayang-bayang risiko besar. Bangunan yang dulu kokoh kini menunjukkan tanda-tanda keausan yang parah, papan lapuk, dinding retak, diperparah dengan atap yang bocor. Semua ini membuat keselamatan siswa dan guru terancam.
Andi Harun, dengan nada penuh kekhawatiran, menyampaikan betapa mendesaknya perbaikan fasilitas sekolah tersebut.
“Saya melihat sendiri bagaimana kondisi sekolah ini, dan ini sangat memprihatinkan. Prioritas kami adalah memastikan kegiatan belajar-mengajar berlangsung dengan aman,” ujarnya tegas.
Tak hanya wacana, ia pun memerintahkan agar rehabilitasi segera dilaksanakan. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Samarinda turut meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) segera menyusun perencanaan rehabilitasi gedung sekolah dengan mempertimbangkan aspek arsitektur yang selaras dengan lingkungan. Ia menekankan bahwa pembangunan tak hanya sekadar pembongkaran dan pembangunan ulang, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan siswa.
“Kita harus memulai dengan perencanaan yang matang, baru kemudian kita bisa membahas anggaran yang dibutuhkan,” kata pria yang akrab disapa AH itu.
Siti Akhmaliah, Kepala SDN 011, tak bisa menyembunyikan kegelisahannya.
“Sekolah ini sudah tua, papan banyak yang lapuk dan atap sering bocor. Kami sangat berharap ada perbaikan secepatnya,” ujarnya dengan nada harap.
Kondisi yang kian memburuk, menurutnya, tak hanya berdampak pada proses belajar-mengajar, tetapi juga pada semangat para siswa.
Selain bangunan utama, pihak sekolah juga berharap agar fasilitas penunjang lainnya, seperti sanitasi dan akses jalan menuju sekolah, turut diperhatikan dalam proses rehabilitasi yang ditargetkan mulai 2025. Harapan besar pun tertumpu pada proses ini, membawa asa agar SDN 011 bisa kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi generasi penerus kota Samarinda. (Yah/Fch/Klausa)