Kukar, Klausa.co – Di tengah tantangan administratif dan teknis yang belum sepenuhnya teratasi, Pemerintah Kecamatan Sebulu terus menggenjot penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi warga yang membutuhkan. Gerak cepat ini tak sekadar bicara distribusi, tapi juga menyentuh hal-hal mendasar seperti ketepatan data dan kolaborasi lintas pihak.
“Kalau hanya soal menyalurkan bantuan, itu bisa saja dilakukan cepat. Tapi kami tidak ingin ada kesalahan, baik data maupun sasaran. Harus akurat,” tegas Nurul Yakin, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Sebulu, saat ditemui di ruang kerjanya.
Untuk menjaga ketepatan itu, Nurul menjelaskan bahwa pihaknya rutin menjalin komunikasi dengan pemerintah desa dan instansi terkait. Verifikasi data penerima manfaat menjadi pekerjaan utama yang terus diperbarui secara berkala. Tujuannya satu: memastikan tak ada warga berhak yang tercecer dari daftar.
“Kami sudah punya pola koordinasi dengan desa-desa. Mereka yang paling tahu kondisi warganya. Jadi pembaruan data pun kami lakukan bersama mereka,” jelasnya.
Program bansos yang saat ini berjalan cukup beragam. Mulai dari bantuan sembako, BLT, hingga skema bantuan khusus untuk kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas. Tak berhenti di situ, Pemerintah Kecamatan Sebulu juga menggandeng Baznas dan organisasi sosial lain demi memperluas cakupan.
Namun, yang tak kalah penting, Nurul menyebut bahwa bansos bukan satu-satunya strategi. Pemerintah kecamatan mulai menyusun program pemberdayaan ekonomi sebagai langkah lanjutan bagi para penerima bantuan.
“Bantuan sifatnya jangka pendek, sementara kebutuhan warga terus berjalan. Maka kami siapkan program pemberdayaan agar mereka punya daya mandiri. Itu target jangka menengahnya,” ujarnya. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)
