Klausa.co

Sejarah 3 Desember 1994: Lahirnya Sony PlayStation, Raja Konsol Game Rumahan

Ken Kutaragi Pencipta Konsol Game PlayStation. (Foto : Google.com)

Bagikan

Klausa.co – Persaingan konsol game di era 80-an setidaknya diisi kompetisi tiga perusahaan. Yakni Atari dari Amerika, Nintendo dan Sega dari Jepang. Kemudian pada 3 Desember 1994 atau 27 tahun lalu Sony sebuah perusahaan berbasis produk elektronik menggebrak industri dengan konsol game 64-bit dan menghadirkan grafis tiga dimensi yang lebih halus. Ya konsol game itu adalah Sony PlayStation.

Sony PlayStation atau biasa disebut PS menemani masa kecil anak-anak yang hidup era 90-an. Sebut saja permainan Tekken 3 dan Winning Eleven, game yang beken dimainkan di pusat permainan yang menjamur pada era itu. Klausa.co mencarikan sejarah panjang konsol yang pada November 2020 lalu telah meluncurkan generasi kelima lewat PS 5.

Semua kembali pada 1988, Sony bukan apa-apa di industri video game. Saat itu Ken Kutaragi seorang pegawai Sony kepincut mengembangkan konsol game usai melihat anak perempuannya bermain Famicom keluaran Nintendo.

Sayang, keinginan Ken membuat konsol sendiri tak mendapat lampu hijau eksekutif Sony kala itu. Sebab, bagi Sony tidak ada masa depan di industri tersebut. Nintendo yang mendengar keinginan Ken secara pribadi memintanya untuk membuatkan chip suara untuk Super Nintendo Entertainment System (SNES). Ken mengiyakan permintaan Nintendo.

Kemudian secara diam-diam pria yang kini mendapat julukan Bapak PlayStation itu membuat chip yang diminta Nintendo di laboratorium Sony Digital Research. Kemudian proyek rahasia diketahui direksi eksekutif Sony. Ken pun hampir dipecat. Mengutip artikel Nihon Keizai Shimbun, PlayStation ‘father’ Ken Kutaragi Become CEO of AI Startup, hanya Norio Ohga, CEO Sony kala itu setuju yang membantu mendorong proyek tersebut dan terus mempertahankan pekerjaannya.

Baca Juga:  Organisasi Kepemudaan di Kaltim Pasca-Sumpah Pemuda 1928

Pertimbangan Ohga saat itu, Nintendo benar-benar membeli chip produksi Sony tersebut. Jadi bukan sebuah masalah. Terlebih hubungan Sony dan Nintendo tak ada masalah.

Ken Kutaragi dengan PlayStation generasi pertama. (Foto : Google.com)

Cikal Bakal PlayStation

Hingga pada 1991 Nintendo mengajak Sony untuk bekerja sama. Saat itu Super Nintendo masih menggunakan cartridge. Sony diminta memodifikasi agar konsol tersebut bisa memainkan game menggunakan CD. Ken berhasil meyakinkan para atasannya, dia bisa mengerjakan apa yang diminta Nintendo. Dia sukses membuat Super Nintendo yang bisa memainkan game cartridge dan CD. Konsol itu disebut Nintendo PlayStation.

Nintendo PlayStation dipamerkan di ajang Consumer Electronic Shows pada Juni 1991. Masalah kemudian muncul tatkala Nintendo main belakang. Sehari setelah Sony memamerkan Nintendo PlayStation, Nintendo malah meneken kontrak dan mengumumkan kerja samanya dengan Philips, Sony pun meradang.

Ternyata dalam prosesnya Sony dan Nintendo tidak mencapai kata mufakat dalam pembagian pemasukan kerja sama dua perusahaan. Sony mengusulkan, Nintendo mendapatkan hasil penjualan cartridge, sementara hasil penjualan CD masuk ke Sony.

Nintendo menolak kesepakatan itu. Bahkan pemegang hak Mario Bros itu menganggap strategi itu akal-akalan Sony mengambil jatah keuntungannya. Kerjasama antara Sony dan Nintendo pun berakhir. Nintendo yang menganggap Sony tak berani masuk ke industri tersebut merasa di atas angin.

Namun Norio Ohga merasa Nintendo melempar lumpur ke wajahnya. Sony dipermalukan. Ohga memutuskan bahwa Sony akan membuat konsol sendiri. Ohga berseru dalam pertemuan pada Juli 1991, Sony tidak boleh mundur.

Dia lalu memerintahkan Ken melanjutkan proyek pengembangan konsol yang dia garap. Dengan ini, Kutaragi sukses mendapatkan restu bos besar Sony.

Masalah-masalah

Proses Ken membangun PlayStation bukan tanpa masalah. Nintendo kembali mengajak Sony bekerja sama. Namun dalam proyek non-game. Diduga ini jadi strategi Nintendo agar Sony tak memperkarakan mereka ke pengadilan. Selain itu info Sony ingin membuat konsol sendiri sudah tersebar, Nintendo ingin mengganggu konsentrasi Sony. Ken bertambah frustasi lantaran eksekutif Sony masih memandang sebelah mata industri video game. Begitu banyak kritik diterimanya.

Baca Juga:  Sejarah 3 Agustus 2000 : Ketika Soeharto  Resmi Berstatus Tersangka Kasus Korupsi

Pada Mei 1992, Sony berhenti bernegosiasi dengan Nintendo. Satu bulan kemudian, nasib Ken dan PlayStation ditentukan. Mayoritas eksekutif setuju proyek PlayStation mesti disuntik mati. Dalam presentasinya di rapat itu, Ken sudah menunjukkan cetak biru PS. Sebuah konsol game dengan pemutar CD-rom yang bisa memainkan grafis tiga dimensi. Namun kendala proyek masa depan itu memerlukan prosesor dan chip termutakhir dan belum dibuat.

Kunci Ken dalam pertemuan itu, dia memprovokasi bos besar dengan menyebut, penghinaan Nintendo terhadap Sony begitu besar, apakah rela menerimanya. Tersulut argumentasi Ken, Ohga memutuskan membiarkannya melanjutkan proyek PS. Tapi dalam keputusannya, Ken mesti hengkang dari markas besar Sony. Sebab dengan segala kritik akan membuat mental Ken semakin turun.

Para petinggi Sony merasa video game hanya mainan. Dan akan membuat reputasi Sony sebagai perusahaan elektronik hancur. Ken dan sembilan orang tim dipindah ke Sony Music. Anak perusahaan Sony Corporation.
Di sana, dia bekerja dengan Shigeo Maruyama, CEO Sony Music, yang kemudian menjadi Vice President dari Sony Computer Entertainment International (SCEI), divisi yang bertanggung jawab atas bisnis PlayStation. Nantinya, Sony Music memiliki peran penting dalam kesukesan PlayStation. Sony Music memiliki formulasi memasarkan CD. Bertalian dengan cartridge mulai ditinggalkan. Sony Music menggunakan pengetahuan mereka dari industri musik ke industri game.

Baca Juga:  Sejarah 3 Agustus 1949 : Gencatan Senjata RI-Belanda, Awal Mula Pengakuan Atas Kedaulatan

Pada perkembangannya proyek PlayStation mulai berjalan. Masalah baru kembali datang. Percuma memiliki konsol tangguh dan canggih, bila tidak ada pembuat permainan. Pada 1993 strategi memenangkan hati developer dan publisher game pun dimulai. Mereka bekerja keras meyakinkan model bisnis Sony lebih ajib dari Nintendo.

Developer dan publisher video kala itu dihadapkan infrastruktur distribusi game yang tidak memadai. Di sinilah kerja sama Sony Corporation dan Sony Music diperlukan. Sementara itu, alasan teknis para pembuat game tertarik, Sony menawarkan konsol berbasis CD. Proses produksi lebih murah dan cepat dibanding game cartridge. Jadi ada dana cadangan untuk pemasaran dan pengembangan sekuel game. Selain itu PlayStation saat itu tidak memiliki studio game sendiri. Jadi bergantung kepada kreator.

PlayStation dari masa ke masa. (Foto : Google.com)

Buah Manis Perjuangan

PlayStation dengan kode PSX diluncurkan 3 Desember 1994. Memecahkan rekor sebagai konsol pertama di dunia yang terjual 100 juta unit. Kepopulerannya tak lepas dari inovasi save game. Jadi gamer bisa menyimpan permainan mereka. Tak perlu mengulang dari level 1 bila hendak bermain lagi. Pada Juli 2000, Sony meluncurkan PS One. Dan memulai tradisi peluncuran seri lebih ringan dari PS yang pertama diluncurkan.

Selama 27 tahun PlayStation ibarat godzilla-nya konsol game. Raja dari seluruh konsol permainan rumahan. Sony bisa membungkam kedigdayaan Nintendo. Begitu juga Ken, sang Bapak PlayStation. Mimpi membangun konsol game yang dianggap mainan anak-anak oleh para koleganya itu membungkam mulut eksekutif Sony. Lewat kontribusi 90 persen laba perusahaan yang disumbang PlayStation. (fch/klausa)

 

IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co