Samarinda, Klausa.co – Dalam menghadapi hajatan demokrasi yang akan berlangsung beberapa bulan lagi, KPU Samarinda menyatakan kesiapannya melalui serangkaian strategi pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan peningkatan partisipasi pemilih. Yustiani dari Divisi Sosialisasi Pemilih (Sosdikli), Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Samarinda, mengungkapkan keyakinan bahwa persiapan yang matang akan membawa Pilkada Samarinda ke arah yang lebih demokratis dan berkualitas.
Dalam wawancara dengan klausa.co, Yustiani berbagi bahwa 1.141 TPS telah ditetapkan untuk melayani pemilih, sebuah langkah strategis untuk memudahkan warga dalam menyalurkan hak suaranya.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap suara terhitung dan setiap warga merasa dihargai,” ujar Yustiani.
Meski ada kekhawatiran bahwa pengurangan jumlah TPS dari 2.500 menjadi 1.141 dapat mempengaruhi partisipasi pemilih, Yustiani optimis bahwa kerjasama lintas sektor akan mengatasi tantangan ini.
“Kami bekerja sama dengan Kesbangpol, camat, dan lurah untuk memastikan aksesibilitas TPS bagi semua,” tambahnya.
Pemetaan TPS yang efektif dan distribusi petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) menjadi fokus utama, dengan tujuan untuk tidak meninggalkan satu RT pun tanpa Pantarlih.
“Ini adalah tentang inklusivitas dan kesetaraan dalam proses demokrasi,” tegas Yustiani.
Data historis menunjukkan tren positif dalam partisipasi pemilih di Samarinda, dari 49 persen pada tahun 2015 menjadi 52,26 persen pada tahun 2019.
“Kami bertekad untuk tidak hanya melanjutkan tren ini tetapi juga mendekati target nasional sebesar 81 persen,” kata Yustiani dengan semangat.
Dengan anggaran sebesar Rp50,41 miliar yang telah disiapkan untuk Pilkada 2024, KPU Samarinda berkomitmen untuk menggunakan dana tersebut secara efisien. “Setiap sen akan diinvestasikan untuk memastikan Pilkada yang adil dan merata,” pungkas Yustiani.
KPU Samarinda berharap, dengan strategi yang telah disusun dan persiapan yang telah dilakukan, partisipasi pemilih akan meningkat, dan Pilkada Samarinda akan menjadi contoh bagi proses demokrasi yang berkualitas di Kota Tepian. (Yah/Fch/Klausa)
