Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus mengintensifkan langkah pencegahan terhadap serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mengancam populasi ternak di wilayah tersebut. Salah satu upaya yang ditempuh adalah menggencarkan program vaksinasi massal.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kaltim, Dyah Anggraini, menyebutkan bahwa hingga akhir 2024 pihaknya menargetkan penyuntikan 150 ribu dosis vaksin di seluruh kabupaten dan kota di Benua Etam. Hingga kini, sekitar 60 ribu dosis telah disuntikkan ke hewan ternak. Meski menghadapi berbagai tantangan, Dyah optimistis target tersebut dapat tercapai.
“Vaksinasi ini sangat penting untuk mengendalikan PMK, khususnya pada sapi, kambing, domba, dan kerbau,” ujar Dyah.
Namun, proses vaksinasi tidak semudah yang dibayangkan. Sistem pemeliharaan hewan yang mayoritas ekstensif, dengan hewan dilepas bebas tanpa kandang, menjadi salah satu hambatan terbesar. Ditambah lagi, distribusi vaksin dari pemerintah pusat baru tiba pada Oktober dan November 2024, memaksa pelaksanaan vaksinasi berpacu dengan waktu.
“Kendala lainnya adalah medan sulit yang harus ditempuh petugas untuk menjangkau peternakan di wilayah terpencil, seperti di Kabupaten Kutai Barat,” jelas Dyah.
Untuk menjaga kualitas vaksin selama perjalanan, petugas menggunakan box pendingin. Sistem peternakan ekstensif yang mencakup 70 persen wilayah Kaltim turut memperlambat proses. Hewan yang dilepas liar sering kali sulit dikumpulkan untuk divaksinasi. Menyiasati hal ini, Dyah mengimbau para peternak untuk menyediakan kandang jepit guna mempermudah petugas.
“Kami berharap vaksinasi ini dapat menjaga kesehatan ternak sekaligus memastikan daging yang dihasilkan tetap sehat dan aman dikonsumsi,” tambahnya. (Wan/Fch/Klausa)