Samarinda, Klausa.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali hadir di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk melanjutkan penyidikan terkait dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Rabu (25/9/2024), menjadi hari sibuk bagi lembaga antirasuah tersebut yang melakukan penggeledahan di dua kantor pemerintah daerah—kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim.
Pantauan Klausa.co di lokasi, tim KPK terlihat mulai menyisir kantor ESDM sejak pukul 11.00 Wita hingga malam hari. Tak hanya di kantor ESDM, KPK juga tampak menggeledah kantor DPMPTSP. Petugas KPK keluar dari kantor DPMPTSP pada pukul 18.08 Wita, setelah memeriksa berbagai berkas, diduga terkait izin-izin pertambangan. Pengamanan ketat dari Polresta Samarinda dengan persenjataan lengkap mengawal jalannya operasi di kedua lokasi.
Informasi yang diperoleh dari lapangan menyebutkan, KPK mengincar sejumlah dokumen di bidang mineral dan batu bara pada kantor ESDM. Bahkan, ruang kerja kepala dinas turut menjadi sasaran. Puluhan kardus yang berisi dokumen penting terkait pertambangan tampak diperiksa secara cermat oleh petugas.
Menariknya, pukul 19.07 Wita, mantan Kepala Dinas ESDM Kaltim, Wahyu Widhi Heranata, tiba di kantor tersebut. Didit, begitu ia biasa disapa, mengaku siap memenuhi panggilan KPK sebagai saksi, meski tidak pada hari itu karena ia berencana melaksanakan ibadah umrah. Namun, Didit menolak memberikan pernyataan lebih lanjut terkait langkah KPK. “Ini kewenangan KPK,” ujarnya singkat.
Tak lama setelah kedatangan Didit, Kepala Dinas ESDM Kaltim saat ini, Bambang Arwanto, juga tiba di lokasi. Sama seperti Didit, Bambang memilih untuk tidak banyak berkomentar. “Saya belum tahu, harus ke atas menemui KPK,” ucapnya.
Situasi semakin memanas ketika sejumlah kendaraan memasuki halaman belakang kantor ESDM pada pukul 19.50 Wita. Gerbang menuju area tersebut sempat ditutup rapat oleh petugas keamanan, dan media hanya diperkenankan mengabadikan momen dari luar pagar. Tak lama kemudian, sirene mobil KPK berkelap-kelip mengiringi keluarnya tiga kendaraan yang langsung melaju pergi, meninggalkan kantor dengan pengawalan ketat.
Meski hingga kini belum ada keterangan resmi dari KPK, kuat dugaan bahwa penyidikan ini terkait dengan dugaan korupsi dalam pengelolaan sumber daya alam di Kalimantan Timur, yang selama ini memang kerap menjadi sorotan. (Yah/Fch/Klausa)