Samarinda, Klausa.co – Teras Samarinda di Jalan Gajah Mada, Samarinda tengah naik daun. Setiap sore hingga malam, kawasan yang menawarkan nuansa rekreasi ini dipadati oleh warga yang ingin menikmati suasana baru Kota Tepian. Meski belum diresmikan secara resmi, animo masyarakat seolah tak terbendung. Namun, di balik gemerlap popularitasnya, bayang-bayang masalah klasik ikut mencuat, kemacetan parah di sekitar area tersebut.
Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi titik utama simpul kemacetan. Puluhan kendaraan pengunjung, baik mobil maupun motor, diparkir sembarangan di sepanjang tepi jalan dan bahkan di trotoar. Pemandangan ini memicu tersendatnya aliran lalu lintas, menambah beban jalanan yang seharusnya lancar.
Tak hanya itu, kehadiran juru parkir liar yang memanfaatkan situasi turut memperparah keadaan. Tanpa kendali, mereka menawarkan tempat parkir di lokasi yang tidak seharusnya, membuat kesemrawutan semakin sulit dikendalikan.
Menghadapi situasi ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda bertindak sigap. Pada Minggu malam, (8/9/2024), tim Dishub turun tangan menertibkan kawasan tersebut. Tiga unit sepeda motor yang parkir sembarangan di area taman dekat intake Perumdam Tirta Kencana, tepat di seberang Odah Etam, langsung diderek. Tak berhenti di situ, lebih dari 23 kendaraan yang melanggar, terpaksa harus menerima sanksi gembosan ban sebagai bentuk penegakan aturan.
“Kami masih sering mendapati kendaraan yang diparkir di trotoar dan taman, jelas ini mengganggu pengguna jalan lain,” tegas Didi Zulyani, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Samarinda.
Didi menegaskan, pihaknya tak akan berhenti sampai di sini. Penertiban akan terus dilanjutkan. Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih tertib dalam memarkirkan kendaraan, memilih lokasi parkir yang sudah disediakan, seperti di Jalan RE Martadinata, eks SPBU Teluk Lerong, atau di seberang BTN.
“Kami harap warga Samarinda bisa lebih disiplin. Ini bukan hanya demi kelancaran lalu lintas, tapi juga demi kenyamanan bersama,” tambahnya.
Langkah tegas Dishub bukan sekadar urusan kemacetan. Lebih dari itu, mereka berkomitmen untuk memastikan kawasan Teras Samarinda tetap nyaman dan aman untuk dikunjungi. Bagaimanapun, kawasan ini telah menjadi oase baru bagi warga Samarinda, dan Dishub tak ingin pesonanya ternoda oleh kemacetan dan pelanggaran aturan. (Yah/Fch/Klausa)