Klausa.co

Diguyur Hujan Sejak Dini Hari, Tiga Kecamatan di Samarinda Terendam Banjir

Banjir menerjang di sejumlah ruas jalan Kota Samarinda, Kalimantan Timur akibat diguyur hujan deras pada Selasa (22/3/2022) dini hari. (Foto :Istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co Hujan deras yang mengguyur Samarinda, Kalimantan Timur sejak Selasa (22/3/2022) dini hari tadi, membuat sejumlah titik kawasan di Kota Tepian diterjang banjir. Kawasan yang dilanda banjir ini mencakup tujuh kelurahan dari tiga kecamatan di Ibu Kota Provinsi Kaltim.

Tidak hanya merendam permukiman warga, sejumlah ruas jalan terpantau digenangi air. Menyebabkan arus lalu lintas lumpuh sejak Selasa pagi. Kendaraan padat merayap, tak sedikit yang mogok kerena nekat menerjang genangan air.

Data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, banjir yang terjadi di Kecamatan Sungai Pinang, Kecamatan Samarinda Utara dan Samarinda Ulu itu dikisaran ketinggian 10-75 centimeter.

“Kawasan Samarinda yang tergenang air ini meliputi tujuh kelurahan dari tiga kecamatan. Ketinggian air dikisaran 10-75 centimeter,” ucap Kepala BPBD Kota Samarinda Suwarso saat dikonfirmasi, Selasa (22/3) siang.

Baca Juga:  Tangkapan Besar, Polresta Samarinda Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu dan 37 Ribu Ekstasi di Kota Tepian
Advertisements

Suwarso mengatakan sudah turun mengecek tiga titik kawasan banjir yang kerap digenangi air dengan durasi lama. Diantaranya Permukiman di Jalan Pemuda, Perumahan Griya Mukti, Gunung Lingai dan Perumahan Bengkuring.

“Tadi saya sudah cek permukiman di Jalan Pemuda. Disana air terpantau mencapai ketinggian 10-50 centimeter. Namun untuk kawasan yang dekat dengan bantaran Sungai Karang Mumus, ketinggian 75 centimeter. Air terpantau mengalami kenaikan,” ungkapnya.

Sementara itu untuk kawasan perumahan Griya Mukti dan Bengkuring yang terletak di sekitar hulu Sungai Karang Mumus, ketinggian air mencapai 20-50 centimeter. “Untuk di dua titik ini mengalami penurunan. Tiga lokasi ini menjadi tempat paling lama tergenang banjir,” terangnya.

Baca Juga:  Napak Tilas Ciptakan Kepribadian Generasi Muda Berjiwa Patriotisme

Sebagaimana diketahui, durasi banjir yang terjadi di Samarinda dapat terpantau melalui tinggi debit di Bendungan Benanga, Samarinda Utara. “Bendungan Benanga sudah menurun dari sebelumnya 7,96 centimeter. Sekarang 7,92. Kemungkinan air tidak akan bertahan lama,” jelasnya.

Advertisements

Kendati demikian, air bisa saja menggenang lama di permukiman warga, apabila terjadinya fenomena air laut pasang. Sebab, air yang sedang melimpah akan bertahan apabila debit Sungai Mahakam meninggi.

“Air pasang sangat mempengaruhi, air tidak bisa turun ke Sungai Mahakam dan bertahan. Berharapnya tidak ada air pasang tinggi, agar air yang melimpah di Bendungan Benanga bisa langsung turun ke Sungai Mahakam,” ucapnya.

Baca Juga:  Probebaya Award: Apresiasi dan Transparansi Dana Pemberdayaan Masyarakat di Samarinda

BPBD Kota Samarinda mengantisipasi terjadi banjir durasi lama, dengan sudah mendirikan posko di sekitar Kelurahan Temindung Permai. Selain itu, pihaknya juga sudah menurunkan sejumlah unit rubber boat di beberapa titik banjir yang dianggap paling rentan terdampak parah.

“Perahu di turunkan di lokasi banjir Jalan Pemuda, Perumahan Bengkuring dan Griya Mukti. Sampai saat ini warga tidak ada yang dievakuasi. Warga hanya mengevakuasi barang berharga saja,” bebernya.

Advertisements

Ditambahkannya, banjir yang terjadi saat ini disebabkan hujan deras mengguyur Samarinda selama 7 jam sejak Selasa dini hari hingga pagi.

“Ditambah Bendungan Benanga air melimpah dari bagian hulu, menyebabkan Sungai Karang Mumus meluap, durasi hujan tadi malam cukup lama,” pungkasnya.

(Tim Redaksi Klausa)

Bagikan

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co