Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi terus berkomitmen mewujudkan Kalimantan Timur Berdaulat sesuai visi misi Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi. Terutama pada poin ketiga, berdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan.
Pada kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi, pembangunan ditarget bahkan diharuskan merata untuk di semua kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim. Tak terkecuali daerah perbatasan dan pedalaman seperti Kutai Barat ataupun Mahakam Ulu yang berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia.
Pemerataan infrastruktur harus terus dilakukan, karena pemerintah provinsi yakin bahwa infrastruktur yang merata dan mantap akan menjadi urat nadi ekonomi di wilayah tersebut dimasa depan.
Dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Penataan Ruang Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda, pembangunan infrastruktur perbatasan selalu menjadi perhatian. Bahkan, sejak tahun pertama kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi.
Saat pandemi Covid-19, alokasi untuk jalan serta jembatan di Kutai Barat dan Mahulu tetap jalan. Padahal ketika itu, pemerintah terpaksa harus melakukan banyak refocusing anggaran.
“Untuk ruas jalan Tering (Kutai Barat) – Ujoh Bilang (sampai batas Mahulu) total penanganan tahun 2019 – 2021 dalam bentuk perkerasan aspal 24,93 km, cut/fill dan timbunan pilihan 14,36 km. Kita juga bangun 6 jembatan panel,” ungkapnya, Rabu (19/10/2022).
Total alokasi anggaran untuk penanganan 2019 – 2021 sisi Kutai Barat, pembangunan jalan sebesar Rp119,3 miliar dan pembangunan jembatan Rp23,2 miliar. “Total Rp142,5 miliar,” bebernya.
Alokasi juga dikucurkan untuk pembangunan jalan dari Mahulu untuk ruas jalan Ujoh Bilang – Long Bagun – Long Pahangai.
Total penanganan jalan tahun 2015 – 2021 berupa cut/fill dan timbunan pilihan sepanjang 89,50 km. Total penanganan jembatan tahun 2015 – 2021 terdapat 20 titik (bailey) jembatan panel.
“Dalam periode itu, total anggaran pembangunan jalan di Mahulu sebanyak Rp101,4 miliar. Sedangkan pembangunan jembatan Rp75,6 miliar. Jadi total Rp177 miliar,” terangnya.
Di tahun 2022 ini lanjut Nanda, sapaan akrabnya, Pemerintah Provinsi Kaltim kembali mengalokasikan anggaran untuk ruas jalan Tering – Ujoh Bilang sebesar Rp29,3 miliar berupa perbaikan geometrik jalan (cut and fill) dan pelebaran jalan.
Sementara untuk sisi Mahulu (Ujoh Bilang – Long Bagun – Long Pahangai) dialokasikan sebesar Rp28,5 miliar untuk perbaikan geometrik jalan (cut and fill), pelebaran jalan dan saluran (aramco/pipa baja bergelombang).
Kemudian untuk pembangunan jembatan tahun 2022 di Mahulu, terdapat dua jembatan di ruas jalan Long Bagun – Long Pahangai dengan nilai pagu Rp6,2 miliar dan nilai pagu pemasangan Rp4 miliar.
“Kita juga bangun jembatan yang lebih besar yakni Jembatan Mubong di ruas yang sama Long Bagun – Long Pahangai dengan nilai Rp20 miliar,” katanya.
Selanjutnya di 2023, untuk Kutai Barat dan Mahulu, Pemerintah Provinsi Kaltim akan tetap melanjutkan rencana pembangunan jalan dan jembatan.
“Alokasi anggaran pembangunan jalan Tering – Ujoh Bilang (Kutai Barat) sebesar Rp24,4 miliar. Alokasi anggaran pembangunan jalan Ujoh Bilang – Long Bagun – Long Pahangai (Mahakam Ulu) sebesar Rp21,4 miliar. Sedangkan untuk pekerjaan jembatan kami akan survei lebih dulu bersama Dinas PUPR Mahulu. Insyaallah bulan ini,” tegasnya.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS