Klausa.co

Dugaan Kelalaian Sistemik di Sungai Mahakam, DPRD Kaltim Tuntut Investigasi dan Sanksi Tegas

Ketua Komisi II, Sabaruddin Panrecalle ( Foto: Din/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Rentetan insiden tongkang yang menabrak Jembatan Mahakam I kembali menjadi sorotan publik dan memantik reaksi keras dari DPRD Kalimantan Timur. Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menyebut kejadian terbaru ini sebagai bentuk kelalaian sistemik yang tak bisa lagi dianggap wajar.

“Ini bukan kecelakaan biasa. Ini kelalaian luar biasa yang terus terulang dan membahayakan keselamatan masyarakat,” kata Sabaruddin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di gedung DPRD Kaltim, Senin malam (28/4/2025).

RDP tersebut digelar menyusul insiden tabrakan pada Sabtu malam, 26 April, yang melibatkan tongkang milik PT Energi Samudra Logistik. Peristiwa ini tercatat sebagai insiden ke-23 sejak beberapa tahun terakhir, dengan pola yang nyaris serupa: kapal besar menghantam struktur jembatan yang menjadi urat nadi transportasi darat di Samarinda.

Baca Juga:  Rusmadi: GratisPol, Langkah Strategis Cetak SDM Unggul di Era Pascatambang

Sabaruddin menyebut banyaknya pelanggaran sebagai bukti lemahnya pengawasan di perairan Mahakam. Ia menuding perusahaan pelayaran kerap abai terhadap aturan yang ada dan enggan bertanggung jawab terhadap kerusakan yang ditimbulkan.

“Zona steril tidak pernah diindahkan, banyak ponton parkir sembarangan. Ini harus disikapi tegas. Jangan sampai dibiarkan hingga terjadi korban,” ujarnya.

Komisi II mendorong penegakan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1989 yang melarang aktivitas pelayaran dalam radius 500 meter dari jembatan. Selain itu, pihaknya mendesak percepatan pembangunan fender pelindung yang telah lama diwacanakan, namun tak kunjung direalisasikan. Proyek itu diperkirakan menelan anggaran hingga Rp35 miliar.

Langkah lain yang disarankan: penutupan sementara Jembatan Mahakam I untuk menghindari risiko kecelakaan yang lebih besar. Sabaruddin menilai keputusan ini tidak populer, tetapi mendesak demi keselamatan.

Baca Juga:  Novel Tyty Paembonan Ungkap Bahaya Gagal Ginjal pada Anak, Ancaman Tersembunyi di Sekitar Kita

“Keselamatan publik adalah prioritas. Kita tidak ingin menunggu sampai ada korban jiwa untuk bertindak,” tegasnya. (Din/Fch/ADV/DPRD Kaltim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co