Mahulu, Klausa.co – Ada cerita di balik peresmian Gereja Santo Bonifasius yang baru diresmikan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Tersimpan kisah spiritual dan nazar pribadi dari Bupati Mahulu Dr. Bonifasius Belawan Geh. Gereja ini bukan sekadar proyek pembangunan fasilitas ibadah, melainkan refleksi dari keyakinan dan janji seorang pemimpin yang ingin memberi arti lebih dalam bagi masyarakatnya.
Bupati dua periode ini mengungkapkan, ide membangun gereja berawal dari pengalaman pribadinya saat melakukan ziarah ke tempat suci pada tahun 2023. Saat itu, muncul niat kuat dalam dirinya untuk membangun gereja sebagai bentuk syukur dan pengabdian kepada Tuhan serta masyarakat.
“Saya bernazar akan membangun gereja di atas lahan yang sudah saya miliki. Saya bilang ke pastor, saya mau bangun gereja. Pastor menyarankan agar gereja diberi nama Santo Bonifasius,” ucapnya mengenang.
Menurutnya, nama itu bukan dipilih karena kebetulan sama dengan namanya, tetapi karena Santo Bonifasius adalah tokoh yang rela berkorban demi agama.
“Kalau saya ini bukan siapa-siapa, bukan apa-apa,” ucapnya sambil tertawa, mengundang senyum hadirin.
Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Sekda Mahulu Dr. Stephanus Madang, Kepala Dinas PUPR Didik Subagya, serta Kontraktor PT Arafah Alam Sejahtera, Ratna Indriati, yang telah mendukung penuh dan bekerja cepat membangun gereja ini.
“Saya bangga karena gereja ini menjadi salah satu pembangunan tercepat yang pernah dilakukan di Mahulu. Ini tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan banyak pihak,” ungkapnya.
Tak hanya Gereja Santo Bonifasius, Bonifasius Belawan Geh selama kepemimpinannya telah meresmikan 21 gereja dan 2 masjid di wilayah Mahulu. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa ia tidak hanya memimpin secara administratif, tetapi juga menjadikan aspek spiritual sebagai bagian penting dari pembangunan daerah. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Mahulu)
