Samarinda, Klausa.co – Setelah tiga tahun mengabdi sebagai Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi kini menyiapkan langkah baru, atau lebih tepatnya langkah lama yang tak pernah sepenuhnya dia tinggalkan. Pria yang dilantik pada 26 Februari 2021 itu berencana untuk kembali ke dunia pendidikan, tepatnya sebagai dosen di Universitas 17 Agustus Samarinda (Untag).
Dalam wawancara dengan Klausa.co, Rusmadi menjelaskan bahwa dunia pendidikan adalah panggilan hidup yang selalu ia rindukan.
“Saya tidak pernah benar-benar meninggalkan dunia pendidikan,” tuturnya.
Meski sempat terjun ke dunia politik, Rusmadi mengaku pendidik tetap menjadi identitas sejatinya.
“Setelah masa jabatan saya selesai, saya akan kembali ke ruang kelas,” ujarnya.
Rusmadi memang bukan sosok baru di dunia akademis. Sebelum terjun ke politik, ia berkarier di Universitas Mulawarman (Unmul) hingga memutuskan pensiun ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Kini, ia mengabdikan dirinya sebagai dosen tetap di Untag Samarinda.
“Menjadi dosen adalah panggilan yang tak bisa saya abaikan,” ucapnya dengan tegas.
Berbeda dengan banyak politikus yang memilih jalur bisnis atau menikmati masa pensiun setelah lepas dari kursi kekuasaan, Rusmadi tetap teguh pada pendirian. Pendidikan, baginya, bukan sekadar karier, melainkan medium untuk membentuk masa depan.
“Mengajar bukan hanya menyampaikan materi, tapi juga membentuk karakter dan membimbing generasi muda menghadapi tantangan global,” katanya penuh keyakinan.
Selama menjabat sebagai Wakil Wali Kota, Rusmadi dikenal aktif mendorong peningkatan mutu pendidikan di Samarinda. Tak heran jika keputusannya untuk kembali ke dunia akademis dianggap sebagai lanjutan dari komitmen yang telah ia bangun selama ini.
“Pendidikan adalah jantung dari pembangunan jangka panjang,” tambahnya.
Kini, sambil menanti masa jabatannya berakhir, Rusmadi telah memantapkan hati.
“Setelah ini, saya ingin fokus pada apa yang benar-benar saya cintai. Mendidik dan menginspirasi generasi muda,” katanya menutup pembicaraan. (Yah/Fch/Klausa)
