Kukar, Klausa.co – Ajang Ramadan Street Run Kukar Idaman Cup 2025 akhirnya mencapai garis finis. Setelah lebih dari tiga pekan menyemarakkan jalanan Kutai Kartanegara, perhelatan ini resmi ditutup Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar pada Senin (24/3/2025) dini hari.
Malam itu, atmosfer di kawasan lomba terasa berbeda. Sekitar 250 peserta masih bersemangat beradu kecepatan, sementara ratusan penonton memadati area, memberikan dukungan penuh. Lebih dari sekadar ajang olahraga, Ramadan Street Run juga menghadirkan geliat ekonomi. Pelaku UMKM lokal turut merasakan dampaknya, menegaskan bahwa event ini bukan hanya soal fisik yang bugar, tetapi juga roda ekonomi yang bergerak.
“Alhamdulillah, hari terakhir ini benar-benar membludak. Selain lari, masyarakat juga menikmati UMKM yang terberdayakan. Artinya, bukan hanya soal olahraga dan hidup sehat, tapi juga ekonomi yang tumbuh,” ujar Aji Muhammad Ari Junaidi, Kabid Pembudayaan dan Olahraga Dispora Kukar.
Gema Ramadan Street Run sebenarnya baru tiga tahun mendapat dukungan resmi dari pemerintah. Awalnya, lomba ini hanyalah inisiatif anak-anak muda, yang pada 2022 menggelar balapan lari spontan di depan Museum Mulawarman, Tenggarong. Mereka tanpa difasilitasi, tanpa izin pula.
Namun, melihat antusiasme yang tak surut, Pemkab Kukar akhirnya turun tangan. Dispora mulai memfasilitasi event ini sejak 2023, dan kini, tiga tahun berselang, ajang ini sudah menjadi magnet bagi pelari dari berbagai daerah.
Tak berhenti di situ, pemerintah kini menatap lebih jauh. Ramadan Street Run tak lagi sekadar lomba jalanan. Harapannya, ajang ini bisa menjadi wadah lahirnya atlet-atlet atletik berbakat, dengan kompetisi yang lebih profesional.
“Kami pasti akan mendorong pembinaan lebih lanjut. Ke depan, kita akan tingkatkan lagi, mungkin dengan pemisahan kategori gender dan usia,” kata Junaidi. (El/Fch/ADV/Dispora Kukar)
