Klausa.co

PWNU Kaltim Fasilitasi Dialog Kebudayaan, Adu Gagasan Calon Pemimpin Jelang Pilgub Kaltim 2024

Konferensi pers Dialog Kebudayaan bagi dua bakal calon Gubernur Kaltim yang akan dihelat PWNU Kaltim pada Kamis (5/9/2024). (Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Tensi politik yang mulai memanas jelang Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim) 2024, membuat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kaltim mengambil langkah dengan menggelar dialog kebudayaan yang akan mempertemukan para kandidat gubernur. Dialog ini tak hanya menjadi ajang adu gagasan, tetapi juga kesempatan bagi para calon pemimpin untuk memperlihatkan komitmen mereka dalam menjaga nilai-nilai budaya dan kelestarian alam di tanah Borneo.

Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendigbudristek) RI, direncanakan akan digelar di Ruang Serbaguna lantai 4 Rektorat Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, pada Kamis (5/9/2024).

Dengan tema “Penguatan Kebudayaan dan Masyarakat Adat Dalam Pemeliharaan dan Tata Kelola Lingkungan dan Sumber Daya Alam di Provinsi Kalimantan Timur,” dialog ini tak direncakan menjadi wadah bagi para calon untuk saling berdebat. Namun lebih menjadi ruang untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai kebudayaan yang menjadi akar hidup masyarakat Kaltim.

Baca Juga:  Lomba Merapikan Tempat Tidur, Cara IHKA Mengenalkan Housekeeping sebagai Karier Menjanjikan

Asman Azis, Ketua Panitia Pelaksana Dialog Kebudayaan, menegaskan bahwa kedua pasangan calon yang telah resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, yaitu Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas’ud-Seno Aji, diundang tanpa kecuali. Bahkan, lanjut Asman, seluruh pertemuan dengan kedua pasangan didokumentasikan.

Advertisements

“Kami ingin memastikan kehadiran keduanya, karena PWNU ingin bersikap netral, memberikan ruang yang sama tanpa keberpihakan,” ungkap Asman di Bagios Cafe Samarinda pada Selasa (3/9/2024).

Bagi Asman, kebudayaan bukanlah sekadar ornamen, melainkan memiliki makna yang dalam dan esensial. Dalam dialog ini, ia berharap para calon pemimpin dapat mengelaborasi kebudayaan sebagai fondasi utama dalam merancang kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam di Kaltim.

Baca Juga:  Tarik Partisipasi Pemilih, KPU Kaltim Dorong Kontestan Pilkada Susun Visi-Misi Berdasarkan RPJPD

“Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan komitmen terhadap kebudayaan, bukan sekadar simbol atau slogan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Kaltim, M Fauzi A Bahtar, menambahkan, dialog ini juga diharapkan menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antarpendukung di tengah suhu politik yang memanas.

Advertisements

“Kami ingin Pilkada kali ini bermartabat, dengan mengurangi potensi golput (golongan putih) dan mencegah terjadinya konflik seperti yang kita saksikan pada Pilpres lalu,” ujarnya.

Fauzi menekankan harapannya agar perbedaan pilihan tidak lagi menjadi alasan untuk memecah belah masyarakat.

Baca Juga:  Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Samarinda Lakukan Berbagai Mitigasi Samarinda

“Cukuplah Pilpres lalu menjadi pelajaran. Di Pilkada ini, mari kita tunjukkan bahwa kita bisa berbeda pilihan tanpa harus merendahkan satu sama lain,” pungkasnya. (Fch2/Klausa)

Bagikan

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co