Klausa.co

Mengatasi Tantangan dan Permasalahan Pendidikan, Pemkab Kukar Gelar FGD dengan Pakar

Suasana Focus Group Discussion yang diadakan oleh Pemkab Kukar (Foto: Istimewa)

Bagikan

Kukar, Klausa.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus berupaya memajukan sektor pendidikan. Sejurus dengan tujuan itu, Pemkab Kukar menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan para pakar pendidikan nasional dan internasional.

FGD ini bertalian dalam penyusunan roadmap memajukan pendidikan Kukar tahun 2025-2029. FGD yang berlangsung di aula serba guna Kantor Bupati Kukar, Sabtu (21/10/2023), mengusung tema “Cita-cita, Capaian dan Harapan Pendidikan Idaman Kutai Kartanegara”.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Diskominfo Kukar Dafip Haryanto, Kepala Disdikbud Kukar Thauhid Afrilian Noor, para rektor universitas dan ketua sekolah tinggi di Kaltim, serta para kepala sekolah dan guru di Kukar.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Dafip Haryanto, Bupati Kukar Edi Damansyah menekankan pentingnya pendidikan sebagai aspek mendasar dalam kehidupan. Bahkan pendidikan punya peran krusial dalam membentuk individu, masyarakat, dan kemajuan sosial secara menyeluruh. Pendidikan juga berperan sebagai pondasi bagi suatu negara.

Ia mencontohkan bagaimana Jepang bisa bangkit dari keterpurukan akibat jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Saat ini Jepang bertransformasi menjadi salah satu negara maju di dunia.

“Semua itu tidak lain karena pendidikan,” ujarnya.

Namun, ia juga mengakui bahwa masih banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan di Kukar. Hal-hal berikut mesti dicermati dengan serius.

Pertama, belum tercapainya standar pelayanan minimal (SPM) pendidikan. Merujuk pada Permendikbudristek Nomor 32 Tahun 2022 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan, masih banyak capaian yang jauh dari harapan. Mulai kualitas, pemerataan layanan, standar jumlah dan kualitas pendidik maupun tenaga kependidikan. Serta hal-hal lain yang menjadi parameter capaian SPM Pendidikan.

Advertisements

Kedua, belum optimalnya penerapan kurikulum merdeka. Dia mengatakan, masih ada guru yang belum memahami konteks penerapan kurikulum ini. Bahkan dalam praktiknya, masih menerapkan cara-cara lama dalam proses belajar mengajar. Ada dugaan hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan guru untuk keluar dari zona nyamannya.

Baca Juga:  Kukar Raih Predikat Terbaik I Penghargaan Pembangunan Daerah Kaltim

Ketiga, rendahnya motivasi meningkatkan kompetensi guru. Saat ini banyak guru yang sudah mendekati usia pensiun dan menggunakan alasan itu untuk tidak mau meningkatkan kompetensinya. Bupati menganggap hal ini sebagai persoalan serius.

“Karena tidak mungkin terus menunggu, sementara di sisi lain juga tidak mudah merekrut guru baru,” sebut Dafip.

Terakhir, infrastruktur sekolah yang masih kurang memadai. Perlu disadari banyak sekolah yang perlu dibenahi dari sisi infrastruktur agar bisa menjalankan proses pendidikan yang baik, aman, dan nyaman. Maka sangat penting pendataan kondisi infrastruktur sekolah secara detail untuk mengatasi persoalan ini.

Advertisements

“Tadi hanya secuil permasalahan dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi Pemkab Kukar dalam dunia pendidikan. Masih banyak hal-hal lain yang tidak saya ungkapkan di sini,” kata Dafip.

“Tapi jelas hal tersebut sudah pernah dan sering saya sampaikan kepada para pihak yang menjadi stakeholder utama dalam bidang pendidikan di Kukar,” timpalnya.

Baca Juga:  Rendi Solihin Tinjau Petani di Muara Kaman, Bantuan Pemkab Kukar Disambut Gembira

Dalam sambutan itu Dafip menambahkan, tantangan kelak akan semakin besar, terutama karena Kukar akan segera menjadi daerah mitra Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia memprediksi, akan ada banyak migran dari seluruh Indonesia yang akan mencari peluang di IKN dan sekitarnya. Hal ini akan menyebabkan kompetisi dan kualifikasi yang kian ketat.

“Jika kita tidak bersiap mulai sekarang, maka bisa dipastikan, orang lain yang akan merebut peluang dan kesempatan itu,” tegasnya.

Advertisements

Makanya, dia berharap oadmap memajukan pendidikan yang sedang disusun bisa menjadi panduan bagi penyelenggaraan pendidikan di Kukar. Ia juga berharap bahwa roadmap ini bisa menjadi acuan untuk memobilisasi berbagai sumber daya pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan di Kukar.

“Sebagai acuan memobilisasi berbagai sumber daya pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan dalam konteks pembangunan di Kukar,” pungkasnya. (Dy/Mul/ADV/Diskominfo Kukar)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co