Kukar, Klausa.co – Geliat ekonomi kreatif menggema di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) seiring terselenggaranya pelatihan kewirausahaan di Kompleks Gelanggang Olahraga Aji Imbut, Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Tenggarong Seberang. Digagas Dispora Kukar, agenda yang berlangsung dari 2 hingga 6 Mei 2024 ini menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan usaha lokal mereka.
Inisiatif ini merupakan buah dari musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang diubah menjadi program pelatihan yang menjangkau seluruh wilayah Kukar.
“Hasil Musrenbang tersebut kami olah menjadi program pelatihan yang kami tawarkan di tingkat kabupaten,” ungkap Aji Ali Husni, Kepala Dispora Kukar.
Lebih dari sekadar pelatihan biasa, program ini memfokuskan diri pada bidang-bidang yang menjanjikan, seperti barbershop, barista, dan tata boga. Sasarannya pun jelas, yaitu masyarakat di berbagai kelurahan dan desa di Kukar, dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam berwirausaha.
“Peserta kami datang dari berbagai kelurahan di Kecamatan Tenggarong, seperti Mangkurawang, Bukit Biru, Loa Ipuh, dan Sukarame. Tak hanya itu, antusiasme juga datang dari desa-desa di kecamatan lainnya,” tambah Aji Ali.
Tak hanya melatih kemampuan teknis, pelatihan ini juga membekali para peserta dengan pengetahuan manajemen usaha dan strategi pemasaran. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka dalam membangun dan mengembangkan usaha mereka dengan lebih efektif.
Aji Ali optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan ekonomi lokal di Kukar.
“Untuk memaksimalkan hasil, kami menghadirkan narasumber yang berpengalaman di bidangnya masing-masing,” ujarnya.
Antusiasme dari para peserta pun tak perlu diragukan lagi. Mereka mengapresiasi upaya pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam memberikan kesempatan dan dukungan bagi pengembangan keterampilan dan peluang usaha bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Dispora Kukar mengintegrasikan pelatihan ini dengan program Rumah Besar Pengentasan Kemiskinan (RBBK) untuk memperluas dampaknya. Mayoritas peserta pelatihan berasal dari keluarga yang tergolong dalam kategori kemiskinan ekstrim, sesuai dengan fokus pemerintah daerah dalam penanganan masalah kemiskinan.
“Diharapkan pelatihan ini memberikan manfaat berupa peningkatan usaha, penciptaan lapangan kerja baru, dan peningkatan ekonomi keluarga,” jelas Aji Ali.
Berdasarkan data, 60 persen peserta pelatihan telah memiliki usaha dan ingin mengembangkannya. Sementara 40 persen sisanya adalah individu yang saat ini belum memiliki usaha tetapi memiliki minat yang besar untuk berwirausaha.
Pelatihan kewirausahaan ini diharapkan menjadi tonggak awal yang positif dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lingkungan usaha yang lebih berdaya di berbagai kecamatan di Kota Raja. (Ah/Fch/ADV/Diskominfo Kukar)