Klausa.co

Swipe untuk membaca artikel

Search

Kasus Pembunuhan Perempuan di Hotel, Barang Berharga Milik Korban Hilang

Unit Inafis Satreskrim Polresta menunjukkan kamar 508 yang menjadi tempat pembunuhan perempuan muda bernama Rabiatul Adawiyah. (Klausa.co)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co Polisi masih terus menyelidiki kasus pembunuhan perempuan muda bernama Rabiatul Adawiyah, yang ditemukan tergeletak bersimbah darah di Kamar Hotel MJ nomor 508, di Jalan KH Khalid, Kecamatan Samarinda Kota.

Dari hasil penyelidikan kepolisian, saat ditemukan kondisi warga asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu kondisinya sangat mengenaskan. Ditubuhnya terdapat 17 luka tikaman. Diduga menjadi korban penganiayaan.

Korps Bhayangkara sejauh ini juga sudah memeriksa sebanyak 18 orang saksi. Guna mengungkap penyebab pasti misteri hilangnya nyawa perempuan berusia 21 tahun tersebut.

Sebab hingga kini polisi masih belum dapat menetapkan tersangka pelaku pembunuhan.

Advertisements

“Masih terus kita lidik. Sejauh ini masih 18 orang saksi yang kami mintai keterangannya. Rata-rata mereka adalah teman korban,” ungkap Kapolsek Samarinda Kota, AKP Creato Sonitehe Gulo ketika dikonfirmasi Senin (18/10/2021) siang.

Baca Juga:  2 Hari 6 Pengedar Sabu Diringkus Polresta Samarinda

Gulo sapaan karibnya mengatakan, bahwa pihaknya masih membutuhkan waktu guna mengungkap pelaku pembunuhan Rabiatul Adawiyah.

“Kita minta waktunya dulu. Saat ini kami belum bisa beri keterangan banyak. Karena ini kasusnya pembunuhan. Intinya kasus pembunuhan tentu jadi atensi kami. Perkara ini ditangani Polresta Samarinda dan Polsek Samarinda Kota,” tegasnya.

Diketahui, saat ini korban juga sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di Banjarmasin. Dari hasil visum korban, polisi temukan adanya 17 luka tikaman yang sebagian besar ditubuh.

Advertisements

“Diduga (pelakunya) sembarang tikam, karena luka tikamnya pun acak. Tapi yang paling banyak dibagian dada,” terangnya.

Sementara itu ketika disinggung mengenai adanya dugaan pelaku pembununan mengarah ke teman korban. Mengingat ada 18 orang saksi yang sebagian besar adalah teman korban yang dimintai keterangan saksi.

Baca Juga:  Samsun Harap Indonesia dan Kaltim Kondusif Jelang Event Politik 2024

“Belum bisa kita mengatakan begitu atau mengarah kesana. Soalnya masih dalam proses penyelidikan. Karena ini kasus pembunuhan. Biar tidak mengiring opini publik,” jelasnya.

Selain itu saat ditanya mengenai hasil keterangan saksi, terkait korban sedang berkegiatan apa di kamar tersebut. Kapolsek Samarinda Kota ini memilih untuk enggan mengungkapkannya.

Advertisements

“Untuk sementara kami belum berani sampaikan yang diluar konteks pembunuhannya,” ucapnya.

Diujung memberikan keterangan, Gulo hanya menyampaikan bahwa barang berharga milik korban ternyata telah hilang dari lokasi kejadian.

“Hasil penyelidikan kami hp korban juga hilang, ada beberapa barang juga yang ikut hilang. Untuk yang ada didalam dompet (uang) hilang juga,” tandas Gulo mengakhiri.

Diberitakan sebelumnya, jenazah Rabiatul Adawiah pertama kali ditemukan oleh karyawan Hotel MJ, pada Sabtu (16/10/2021) lalu, pukul 04.30 WITA. Dengan kondisi korban tergeletak tak bernyawa dan bersimbah darah.

Penemuan ini terjadi sesaat setelah karyawan tersebut dimintai tolong oleh rekan perempuan Rabiatul Adawiah untuk membuka pintu kamar 508. Temuan perempuan muda yang tewas dengan kondisi mengenaskan ini kemudian diteruskan ke kepolisian.

Saat dilakukan penyelidikan polisi menemukan banyak luka tikaman ditubuh korban. Dari kamar 508, Tim INAFIS kemudian menyita sejumlah barang bukti. Berupa satu botol minuman keras, satu bauh pisau kater, tiga alat kontrasepsi kondom dan satu lembar surat vaksin.

Selain itu, polisi juga terpantau telah memasang Police Line di tiga kamar. Diantaranya kamar nomor 506, 508 dan 512. Dari tiga kamar tersebut, kamar 506 dan 512 tempat teman-teman korban. Sedangkan kamar 508 lokasi ditemukannya korban.

(Tim Redaksi Klausa)

Advertisements

Bagikan

prolog dan benuanta

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co