Jakarta, Klausa.co – Mulyanto, anggota Komisi VII DPR RI, mendesak Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, segera menindaklanjuti aduan masyarakat tentang rendahnya kualitas rangka enchanged Smart Architecture Frame (eSAF) yang diproduksi oleh Honda.
Menurut Mulyanto, Kemenperin harus melakukan pemeriksaan objektif terhadap produk tersebut, karena berkaitan dengan keamanan dan keselamatan pengguna kendaraan.
“Jangan biarkan masyarakat dirugikan dan terancam bahaya karena menggunakan produk yang tidak layak. Cek kualitas bahan baku dan proses produksi rangka eSAF. Kirim tim pemeriksa ke pabriknya dan cari tahu penyebab rangka mudah berkarat dan patah,” tegas Mulyanto, Kamis (24/8/2023).
Mulyanto mengatakan, dia mendapatkan informasi dari media sosial bahwa banyak pengguna kendaraan bermotor yang mengeluhkan kualitas rangka eSAF. Beberapa di antaranya bahkan mengalami kecelakaan karena rangka kendaraannya patah akibat karat.
“Ini sangat mengkhawatirkan. Apakah ada kesalahan dalam pemilihan jenis bahan baku atau proses produksinya? Apakah ada standar kualitas yang tidak dipenuhi? Ini harus diusut tuntas,” ujar Mulyanto.
Mulyanto juga mengecam sikap produsen yang tidak bertanggung jawab terhadap produknya. Ia menilai, produsen seharusnya memberikan penggantian atau perbaikan gratis kepada konsumen yang mengalami masalah dengan rangka eSAF. Namun, yang terjadi malah sebaliknya.
“Produsen malah menjual rangka eSAF sebagai suku cadang terpisah dengan garansi hanya satu tahun. Padahal, masa kredit pembelian kendaraan rata-rata tiga tahun. Ini jelas merugikan konsumen,” kata Mulyanto.
Mulyanto meminta Kemenperin untuk mengambil langkah tegas terhadap produsen. Ia mengusulkan agar Kemenperin merekomendasikan produsen untuk menarik kembali (recall) seluruh produk yang menggunakan rangka eSAF.
“Kemenperin harus melindungi hak-hak konsumen. Jangan sampai ada korban jiwa akibat produk yang tidak berkualitas. Produsen harus bertanggung jawab dan melakukan recall jika perlu,” pungkas Mulyanto. (Mar/Mul/Klausa)