Klausa.co

Bekesahan Kaltim Bahari, Hadi Mulyadi Ajak Generasi Muda Kenali Identitas Bangsa

Mantan Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi dalam acara Bekesahan Kaltim Bahari (Foto: Fch/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Mantan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Hadi Mulyadi, menjadi salah satu narasumber dalam program Korkal Siniar, yang menggarisbawahi pentingnya memahami sejarah sebagai pondasi identitas bangsa. Dalam acara bertema “Bekesahan Kaltim Bahari” di Warung Khas Kutai Acil Inun Corner, Samarinda, Hadi bersama Muhammad Sarif dan Syifa Hajati menyoroti relevansi pengetahuan sejarah Kalimantan Timur.

Dalam kesempatan itu, Hadi menceritakan masa kecilnya terkait lokasi siniar. Dalam ceritanya, rumah makan tersebut dibangun di rumah milik mantan Kepala Bappeda Prov Kaltim. Istri beliau yang bernama Ainun Djariah adalah pemilik restoran tersebut.

“Pada era 70 hingga 80an di Kaltim belum menjamur katering seperti sekarang. Nah, bila ada acara di Kegubernuran Kaltim beliau (Acil Inun) yang diminta untuk menjadi katering,” kenangnya.

Baca Juga:  Soal Dana Patungan Dalam Pembangunan IKN, Wagub Berharap Pembiayaan Tetap Dari Pusat

Hadi menceritakan, setiap katering pasti ada tim juru masak. Salah seorang dari tim juru masak Acil Inun kala itu adalah ibunya. Jadi apabila sang bunda kedapatan job memasak, Hadi akan diajak.

“Makanya saya sangat akrab dengan lokasi ini,” terangnya.

Kembali ke topik siniar, bagi Hadi pemahaman akan sejarah menjadi hal krusial bagi generasi muda dan semua kalangan.

“Pentingnya memahami sejarah adalah untuk mendapatkan inspirasi dan sikap yang positif ke depan,” ujar Hadi pada Senin (8/7/2024).

Menurutnya, jika semua orang mengetahui sejarah pembangunan Kota Samarinda yang direncanakan oleh pemerintah Belanda dahulu, mereka akan lebih memahami proses pembangunan serta dinamika kehidupan masa lampau.

Baca Juga:  Zairin Tak Dapat Kursi Ketua, Timses Siap Bentuk KONI Tandingan

“Namun, ketidaktahuan akan sejarah bisa membuat kita tidak bisa menyalahkan mantan Wali Kota atau pemimpin daerah yang dulu mengatur hal tersebut,” tambahnya.

Hadi juga memberikan apresiasi atas peran yang telah dilakukan oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam melakukan perbaikan dan peningkatan sistem pembangunan di kota tersebut. Namun demikian, Hadi mengungkapkan bahwa jika sistem dan tata kota yang dibangun sesuai dengan rencana pemerintah Belanda pada masanya yakni Little Amsterdam, kemungkinan besar kualitas pembangunan akan jauh lebih baik.

Sebagai seorang warga Kaltim, khususnya di Samarinda, Hadi merasa penting untuk lebih memahami sejarah daerahnya. “Dengan memahami sejarah, kita akan lebih mengenal karakter, identitas bangsa, bahasa, dan budaya yang menjadi ciri khas kita,” paparnya. (Fch2/Klausa)

Baca Juga:  Sindir Rektor se-Kaltim, Wagub Hadi: Kalau Mereka Tidak Menyuarakan Berarti Merasa Cukup

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co