Samarinda, Klausa.co – Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kaltim yang berlangsung di Hotel Aston Samarinda, pada Sabtu (29/1/2022) sore kemarin, diwarnai dengan insiden adu jotos dan kini berujung dengan laporan ke Polisi.
Korban pemukuluan sekaligus Pengurus KONI, Sugeng menjelaskan, bahwa insiden itu terjadi seusai dirinya menyampaikan pendapat.
Disampaikannya, kala itu dirinya menyebut ada rekayasa yang dilakukan dari para pengurus KONI Kaltim lainnya, terkait pemilihan calon ketua baru periode 2022-2026.
“Saya tidak sependapat dengan kewajiban pengambilan 30 persen suara baik dari cabor atau KONI Kaltim. Mereka mau mensahkan tanpa melalui paripurna. Apa yang saya sampaikan itu sesuai dengan ketentuan,” ucap Sugeng saat menggelar konferensi pers di gedung Bappeda Kaltim, Senin (31/1/2022).
Sugeng merasa, bahwa pernyataan yang ia sampaikan pada Rekerprov tersebut tidak ada sedikit pun perkataan yang menyebabkan orang lain tersinggung. “Bisa didengar di video itu bahasa saya biasa aja kok. Juga tidak ada unsur SARA , lantas apa yang membuat mereka tersinggung,” jelasnya.
“Tapi kenapa mereka memukuli saya, ini kan forum terhormat harusnya daya dilindungi oleh penyelenggara tapi ini terkesan ada pembiaran. Saya dibiarkan dipukul, jatuh, didorong, dicekek, untuk ada bhabinkatibmas yang bela saya,” sambungnya.
Atas insiden tersebut, Sugeng mengaku bahwa telah membuat laporan ke Polsek Samarinda Kota agar segera menindak lanjuti peristiwa yang ia alami. “Ada tiga orang yang saya laporkan, pertama Roni yang pukul saya dari belakang, Hendra yang memprovokasi padahal dia seksi keamanan, lalu Rendi yang mencekek saya,” ungkapnya.
Akibat dari peristiwa adu jotos itu, Sugeng pun mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya. “Ada luka, di bibir atas luar dalam itu sobek, pelipis kiri dan telinga bawah ada benjolan. Saya setelah peristiwa itu langsung visum dan membuat laporan,” paparnya,”
“Kita sebagai organisasi olahraga harusnya bisa adil dan suportif di atas segalanya,” tegasnya.
Sementara itu Kandidat Calon Ketua KONI Kaltim, Zairin menambahkan bahwa dirinya sungguh menyayangkan terjadinya insiden adu jotos pada saat Rakerprov tersebut.
“Yang terkena kan kasian, irang yang benar-benar ingin aspirasinya didengar tetapi malah dianggap menyinggung perasaan, itu sayang kurang sependapat,” singkatnya.
(Tim Redaksi Klausa)