Klausa.co

Progres Pembangunan Terowongan Sultan Alimuddin Samarinda yang Sudah Capai 18,9 Persen

Proses pengerjaan terowongan gunung manggah (Foto: Istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Pembangunan terowongan di Jalan Sultan Alimuddin Samarinda terus berjalan. Pada Senin (4/11/2023) pagi, Wali Kota Samarinda Andi Harun melakukan peninjauan lapangan untuk melihat progres proyek yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan di kawasan Sungai Dama dan sekitarnya.

Andi Harun mengaku puas dengan hasil peninjauan tersebut. Ia mengatakan bahwa proyek terowongan berjalan sesuai target, bahkan melebihi target harian sekitar 18,9 persen.

“Hingga Januari nanti, diperkirakan proyek akan mencapai 31 hingga 32 persen, melampaui target sebesar 1 persen,” ujarnya.

Proyek terowongan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2024, dan dengan perawatan selama satu tahun, ia berharap terowongan dapat berfungsi dengan baik.

Baca Juga:  Bersama LPTQ, Kaltim Mantapkan Langkah Menuju Prestasi Berkelanjutan

“Proyek ini mematok target galian sepanjang sekitar 134 meter dalam terowongan hingga akhir Desember,” katanya.

Andi Harun berharap masyarakat dapat memberikan dukungan agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat signifikan, terutama dalam mengurangi kemacetan di kawasan Sungai Dama dan sekitarnya.

“Dengan estimasi sekitar 113 meter hingga Desember 2023, maka kami optimis terowongan akan berfungsi penuh pada Oktober 2024,” katanya.

Sementara itu, Site Operational Manager Billy Adrian menjelaskan bahwa metode terowongan yang digunakan adalah New Austrian Tunnelling Method. Proses konstruksi melibatkan dua jenis dukungan, yaitu temporary support dan permanent support.

“Temporary support dilakukan dengan pemasangan baja untuk melindungi terowongan, sementara permanent support dengan lapisan beton tebal 50 sentimeter dengan kekuatan mutu tinggi,” kata Billy Andrian.

Baca Juga:  Syukuran Kantor Kecamatan Sungai Pinang, Andi Harun Imbau Warga Kompak Dukung Pembangunan

Billy Andrian menambahkan bahwa proyek ini melibatkan sekitar 15 hingga 20 orang per shift yang bekerja di dalam terowongan dengan jam kerja normal adalah 8 jam.

“Selain itu kami upayakan untuk meminimalisasi getaran dan kebisingan, sehingga pengerjaan tidak mengganggu warga sekitar proyek, terutama saat malam hari,” jelasnya.

Proyek terowongan ini merupakan salah satu proyek ambisius Pemerintah Kota Samarinda dalam meningkatkan infrastruktur dan mobilitas masyarakat. Dengan terowongan ini, diharapkan lalu lintas di Jalan Sultan Alimuddin dapat lebih lancar dan aman. (Mar/Mul/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co