Kutim, Klausa.co – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Novel Tyty Paembonan, menggarisbawahi urgensi transparansi dan sosialisasi dalam pemberian beasiswa kepada masyarakat. Dalam pernyataannya, Novel menekankan perlunya penyebaran informasi beasiswa yang lebih efektif, yang tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah, tetapi juga mencakup seluruh lapisan masyarakat desa.
Novel mengusulkan agar informasi mengenai beasiswa dipasang tidak hanya di papan pengumuman sekolah, tetapi juga di majalah dinding sekolah dan kantor desa. Menurutnya, banyak masyarakat desa yang tidak memiliki akses langsung ke sekolah-sekolah, sehingga perlu ada langkah strategis untuk memastikan informasi ini bisa dijangkau dengan mudah.
“Banyak warga desa yang mungkin tidak terhubung langsung dengan sekolah, oleh karena itu, penting untuk menyebarluaskan informasi beasiswa ke tempat-tempat strategis lainnya,” jelas Novel dalam wawancaranya dengan media pada Senin (15/6/2024).
Ia berpendapat bahwa langkah ini esensial untuk memastikan informasi beasiswa tidak hanya dikenal oleh segelintir orang, tetapi oleh seluruh masyarakat yang berhak dan membutuhkan. Beasiswa, menurutnya, merupakan alat krusial dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.
Novel juga menekankan perlunya kolaborasi erat antara pemerintah daerah, sekolah, dan perangkat desa dalam mensosialisasikan informasi beasiswa.
“Kerja sama ini penting agar informasi mengenai beasiswa dapat menjangkau setiap sudut desa, sehingga anak-anak yang berbakat namun terbatas oleh biaya pendidikan dapat memperoleh kesempatan yang lebih baik,” tambahnya.
Harapannya, inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kutim. Dengan lebih banyak anak-anak yang mendapatkan akses pendidikan yang layak melalui beasiswa, diharapkan akan terlahir generasi yang lebih kompeten dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, Novel menyoroti pentingnya transparansi dalam proses seleksi penerima beasiswa. Ia mengajak semua pihak yang terlibat untuk memastikan proses seleksi berlangsung dengan adil dan terbuka.
“Transparansi dalam seleksi sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Beasiswa harus benar-benar diberikan kepada mereka yang berhak dan membutuhkan,” tegasnya. (Nur/Mul/ADV/DPRD Kutim)