Samarinda, Klausa.co – Usai dinyatakan memenuhi kelengkapan berkas usai melakukan pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim meminta pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi segera menjalani pemeriksaan kesehatan. Tak mau membuang waktu, pada Kamis (29/8/2024) atau satu hari setelah mendaftar di KPU Kaltim, Isran-Hadi menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie (RSUD AWS).
Dalam suasana yang penuh canda namun tetap serius, keduanya memulai serangkaian tes kesehatan yang menjadi penentu kesiapan fisik dan mental sebelum memasuki medan pertarungan politik. Sejak pukul 07.00 Wita, Isran-Hadi menjalani serangkaian tes kesehatan yang didampingi oleh perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta tim pemenangan mereka. Pemeriksaan yang dilakukan cukup menyeluruh, meliputi pengambilan sampel darah dan urine hingga wawancara terkait potensi penggunaan zat-zat terlarang.
“Tadi diambil darah, tes urine, dan wawancara soal narkoba. Alhamdulillah, sehat-sehat saya ini,” ungkap Isran dengan nada yakin usai menjalani tes.
Tim medis juga tidak lupa menanyakan beberapa kebiasaan pribadi kepada Isran, seperti riwayat konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, hingga penggunaan ganja. Menanggapi pertanyaan tersebut, Isran menjawab dengan canda.
“Rokok sudah lama berhenti. Ganja? Bentuknya saja belum pernah lihat tuh,” selorohnya.
Selain tes urine, Isran juga dijadwalkan untuk menjalani tes psikologi pada hari yang sama. Tahapan ini menjadi salah satu elemen penting dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan yang harus dilalui oleh setiap bakal calon.
Sebelum pemeriksaan dimulai, KPU Kaltim mengimbau para bakal calon berpuasa sejak pukul 22.00 Wita pada malam sebelumnya. Hadi Mulyadi pasangan Isran membenarkan imbauan tersebut.
“Iya, kami dianjurkan berpuasa sebelum pemeriksaan,” kata Hadi singkat.
Hingga saat ini, Isran-Hadi tercatat sebagai pasangan bakal calon pertama yang telah memulai proses pemeriksaan kesehatan di RS AWS Samarinda.
Direktur RSUD AWS, dr. David Masjhoer, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan ini meliputi berbagai tes, termasuk pengambilan sampel darah, tes urine untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba, hingga psikotes.
“Semua hasil tes nanti akan dirangkum dalam laporan kesehatan para bakal calon,” jelas David.
Ia juga mengungkapkan bahwa laporan kesehatan ini nantinya akan langsung dikirim ke KPU untuk dilakukan pleno, bukan lagi dikeluarkan rekomendasi fit atau tidak fit oleh rumah sakit seperti pada pemilihan sebelumnya.
Berbeda dengan pemilihan sebelumnya, tahun ini ada tambahan item dalam pemeriksaan, seperti MRI dan elektromiografi (EMG). Untuk bakal calon perempuan, juga akan dilakukan USG transvaginal dan mammografi.
“Selain itu, kali ini pemeriksaan psikologis dipisah antara psikiater dan psikolog,” tambah David.
RSUD AWS juga bertanggung jawab atas pemeriksaan kesehatan bakal calon dari tiga kabupaten/kota lainnya, yakni Samarinda, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu. David memastikan bahwa hasil pemeriksaan maksimal akan keluar dalam tiga hari setelah tes dilakukan, dengan pemeriksaan terakhir dijadwalkan pada 2 September 2024.
“Semua hasil akan langsung kami kirim ke KPU masing-masing daerah,” ujarnya.
Dalam upaya memastikan kualitas pemeriksaan, RSUD AWS mengerahkan 15 spesialis dari berbagai bidang, dengan total 30 hingga 35 dokter terlibat dalam proses ini. Pemeriksaan kesehatan ini menjadi tahap krusial bagi para bakal calon, memastikan mereka dalam kondisi prima sebelum menghadapi dinamika Pilkada yang semakin mendekat. (Fch2/Klausa)
