Samarinda, Klausa.co – Samarinda kembali akan disuguhkan perayaan budaya yang sarat akan makna dan warna. Jumat malam (27/9/2024), Festival Ragam Seni dan Budaya Samarinda 2024 resmi dimulai, membawa angin segar bagi para pecinta seni dan budaya lokal. Bertempat di Lapangan Parkir GOR Segiri, acara ini menjadi panggung bagi keragaman budaya yang mewarnai kehidupan masyarakat Samarinda. Inisiatif dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda ini menjadi momen penting untuk mengapresiasi serta memperkenalkan kekayaan budaya kepada masyarakat luas.
Festival ini dibuka dengan gemilang melalui tarian tradisional Sikapur Sirih yang memukau penonton. Dengan setiap gerakan yang menghentak, tarian tersebut tak hanya menampilkan keindahan seni tari, tetapi juga menggambarkan kebesaran dan kedalaman warisan budaya daerah.
Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, yang memberikan sambutan pembukaan, menyampaikan harapannya agar festival ini dapat menjadi medium pengenalan budaya yang lebih dalam. Ia juga memohon doa untuk kesembuhan Plt Wali Kota Samarinda yang sedang dalam pemulihan kesehatan.
“Kita semua berharap beliau segera pulih dan dapat kembali bersama kita dalam kegiatan ini,” ungkap Asli dengan tulus.
Lebih dari sekadar acara hiburan, Asli menegaskan pentingnya festival ini sebagai ajang bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Samarinda.
“Kita memiliki budaya yang sangat beragam. Festival ini adalah wadah untuk merayakan keragaman tersebut, sekaligus kesempatan untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal pada generasi penerus,” ujarnya penuh antusias.
Tak hanya sekadar menyaksikan, generasi muda diajak aktif terlibat. Asli berharap, mereka dapat memanfaatkan festival ini untuk mengeksplorasi bakat dan kreativitas mereka, serta ikut serta dalam pelestarian budaya.
“Generasi muda adalah kunci keberlanjutan budaya kita. Melalui festival ini, kami ingin mereka bangga dan semakin mencintai warisan budaya yang kita miliki,” tambahnya.
Festival ini juga menjadi simbol kuatnya persatuan dan gotong royong masyarakat melalui kolaborasi seni lintas komunitas. Selama tiga hari, berbagai penampilan seni dan budaya akan mengisi panggung festival, mulai dari tari-tarian daerah, pameran seni, hingga pertunjukan musik tradisional. Acara ini diharapkan dapat memperkokoh posisi Samarinda sebagai kota yang kaya akan tradisi dan budaya. (Yah/Fch/Klausa)