Samarinda, Klausa.co – Andi Harun dan Saefuddin Zuhri resmi menakhodai Samarinda untuk periode 2025-2030. Keduanya dilantik di Jakarta pada Kamis (20/2/2025). Usai dilantik Andi Harun menegaskan komitmennya untuk menuntaskan pekerjaan rumah yang belum rampung di periode pertama.
“Fokus utama kami adalah penanggulangan banjir, peningkatan infrastruktur, serta penguatan ekonomi masyarakat,” ujar Andi usai prosesi pelantikan.
Ia menyebut tiga pilar itu sebagai trisula pembangunan yang akan menjadi pedoman dalam lima tahun ke depan.
Di sektor ekonomi, pria yang akrab disapa AH itu kembali mengandalkan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya). Program yang dirancang sejak awal kepemimpinannya itu terbukti efektif menggerakkan ekonomi warga di tingkat rukun tetangga (RT).
Setiap RT mendapat alokasi Rp100 juta untuk pembangunan dan pemberdayaan. Dari total anggaran itu, 30 hingga 40 persen diarahkan untuk pelatihan keterampilan dan bantuan usaha ekonomi mandiri.
“Ini adalah nvestasi jangka panjang untuk menciptakan ekonomi berbasis komunitas,” kata politikus Gerindra itu.
Berbagai skema berbasis masyarakat telah dijalankan, mulai dari budidaya ikan darat, peternakan kecil, urban farming, produksi kue, hingga pelatihan menjahit.
“Targetnya, warga tak hanya punya keterampilan, tapi juga mata pencaharian,” tambahnya.
Selain ekonomi, penanggulangan banjir menjadi prioritas utama. Samarinda masih berkutat dengan persoalan drainase dan luapan air saat hujan deras mengguyur kota. AH tak menampik, butuh lebih dari sekadar janji untuk menuntaskan persoalan klasik ini.
“Kami akan mengoptimalkan pembangunan drainase dan normalisasi sungai. Harus ada langkah strategis agar masalah ini tak berulang,” ujarnya.
Program pengendalian banjir yang telah berjalan akan diperkuat, termasuk pembangunan kolam retensi, peningkatan kapasitas drainase, hingga pengerukan sungai di titik-titik rawan.
Dalam kesempatan yang sama, AH juga menyampaikan pesan Presiden kepada para kepala daerah yang baru dilantik. Ia mengutip arahan agar setiap pemimpin daerah mengutamakan kepentingan rakyat dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
“Kami ingin anggaran digunakan secara efektif untuk ekonomi, tata kota, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan,” katanya. (Yah/Fch/Klausa)