Klausa.co

Stabilkan Akses Pangan, Pemprov Kaltim Siapkan Cadangan 506 Ton Beras

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti. ( Foto : Din/Klausa )

Bagikan

Samarinda, Klausa.co — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi krisis pangan akibat musim kemarau dan tekanan inflasi. Sebanyak 506 ton cadangan beras disiapkan untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti bencana alam, lonjakan harga kebutuhan pokok, hingga gangguan distribusi pangan.

Langkah ini dikendalikan oleh Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim sebagai bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan di wilayah-wilayah rawan.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti, mengungkapkan bahwa sejumlah daerah seperti Paser, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Barat masih dikategorikan rentan terhadap kerawanan pangan.

“Distribusi beras cadangan ini menunggu arahan dari Gubernur. Tapi secara umum, bantuan diberikan berdasarkan permintaan dari pemerintah kabupaten atau kota yang terdampak,” jelas Amaylia saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025).

Salah satu wilayah yang saat ini mendapatkan perhatian khusus adalah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Kekeringan yang berkepanjangan di daerah itu menyebabkan gagal panen serta lonjakan harga bahan pokok.

Baca Juga:  Sungai Karang Mumus Samarinda Berubah Hijau, Ikan Patin Bermunculan

Menanggapi situasi tersebut, Pemprov Kaltim telah menyalurkan 68,5 ton beras ke dua kecamatan terparah, yakni Long Apari dan Long Pahangai. Setiap keluarga penerima bantuan mendapatkan jatah 20 kilogram beras.

Amaylia menambahkan, status kerawanan pangan ditentukan melalui sembilan indikator, mulai dari tingkat produksi pangan lokal seperti padi dan jagung, prevalensi stunting, akses terhadap air bersih, hingga ketersediaan layanan kesehatan dan pendidikan.

“Sebagai contoh, Kecamatan Busang di Kutai Timur tahun lalu sempat dikategorikan rawan karena kesulitan air bersih. Namun setelah infrastruktur ditingkatkan, kondisinya membaik,” ujarnya.

Untuk memastikan keterbukaan informasi, masyarakat dapat mengakses Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) yang diperbarui secara berkala. Melalui data ini, warga bisa ikut memantau situasi ketahanan pangan di daerah masing-masing.

Baca Juga:  Gubernur Kaltim Pastikan Pemprov Kaltim Terus Lakukan Pembangunan

“kesiapsiagaan ini mampu menjaga stabilitas pasokan pangan akibat gangguan distribusi atau bencana,” pungkasnya. (Din/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co