Samarinda, Klausa.co – Salah satu ruangan di gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, persisnya di sekretariat Korps Pegawai Republik Indonesia atau Bapor Korpri, digunakan sebagai markas oleh tim pemenangan bakal calon ketua KONI Kaltim, Zairin Zain.
Aksi itu belakangan menuai sorotan. Maklum saja kantor itu fasilitas negara. Meski demikian Kepala Bappeda Kaltim, Muhammad Aswin menanggapinya dengan santai. “Tidak masalah jika ada agenda pertemuan dan kumpul di sini (kantor Bappeda Kaltim),” ucapnya kepada awak media Rabu (2/2/2022) siang.
Alasan mengapa penggunaan kantor Bappeda sebagai sekretariat dari tim pemenangan bakal calon Ketua KONI Kaltim tidak menjadi masalah. Lantaran organisasi KONI yang dibentuk oleh pemerintah tak sama dengan partai politik. “Bahkan mereka juga mengangkat kami sebagai penasehat. Ini bukan partai politik,” imbuhnya.
Aswin dengan tegas membenarkan, bahwa timses Zairin Zain menggunakan fasilitas sekretariat Bapor Korpri sebagai sekretariat tim pemenangan. “Jadi saya tegaskan saya ini sebagai Ketua Bapor Korpri. Sekretariat itulah yang diminta kawan-kawan untuk berkumpul,” ungkapnya.
Bahkan, Ketua Bapor Korpri itu mengatakan, tidak hanya timses Zairin Zain yang menempati sekretariat di kantor Bappeda, tetapi juga beberapa organisasi atau perusahaan seperti GGI dan GIZ. “Organisasi internasional saja ada di sini. Apalagi cuma KONI,” ucapnya.
Menurut Aswin, pembinaan olahraga sudah menjadi tanggung jawab tiap unsur pemerintah. Terlebih, porsi anggaran KONI Kaltim bisa melampaui anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Kaltim.
“Bappeda tetap mengontrol anggaran itu, jadi tidak ada masalah hanya tempat berkumpul saja,” bebernya.
“Sesuai arahan Gubernur Kaltim agar tidak ada rekayasa di pemilihan Ketua KONI Kaltim, agar pembinaan olahraga ke depan makin terarah,” sambungnya.
Aswin menambahkan, jika kubu bakal calon Ketua KONI, Rusdiansyah Aras ingin menggunakan fasilitas kantor Bappeda sebagai sekretariat pihaknya pun akan membuka lebar kesempatan itu.
“Kalau Rusdiansyah Aras ingin bikin kantor di sini dan kemudian bisa kenapa tidak. Tapi nanti misalkan nanti sulit karena lain group. Itu saja,” pungkasnya.
(Tim Redaksi Klausa)
