Samarinda, Klausa.co – Jajaran Pemkot dan Polresta Samarinda menggelar monitoring ketersedian dan harga minyak goreng di pasar modern dan 4 gudang milik distributor di kawasan pergudangan Jalan Ir Sutami dan Jalan KH Mas Mansyur, Jumat (25/2/2022).
Giat tersebut dilakukan mengingat kelangkaan minyak goreng kemasan di banyak swalayan serta pasar modern beberapa waktu ini. Padahal, pemerintah pusat melalui operasi pasar pada bulan lalu telah menekan harga minyak goreng agar terjangkau bagi masyarakat.
Usai tinjauan, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengatakan saat ini stok minyak goreng masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga menjelang bulan puasa. Walaupun diakuinya, saat ini distributor masih kekurangan pasokan.
“Maret ini akan tersedia 800 ton yang didatangkan distributor. Kebutuhan kita dalam seminggu 182, sebulan 600 ton. Artinya dari sisi ketersediaan mudahan tidak ada gangguan,” ujar mantan Sekdaprov Kaltim ini.
Terkait kelangkaan minyak goreng di beberapa tempat, mantan Sekdaprov Kaltim ini menerangkan hal tersebut juga dialami daerah lain di Indonesia. Langkanya stok di beberapa swalayan ataupun pasar modern dikarenakan karena kurangnya pasokan produksi dari pabrikan.
Menyangkut soal harga sendiri, minyak goreng kemasan dari distributor dibanderol Rp 13.500 per liter. Sedangkan untuk harga jual di eceran yakni Rp 14.000.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menyebutkan pihaknya akan senantiasa melakukan pemantauan terhadap distribusi minyak goreng untuk masyarakat. Ia turut mengimbau warga agar tidak panik dengan fenomena kelangkaan minyak goreng yang ada.
Tak hanya itu, Ary juga mewanti-wanti agar tidak ada pihak manapun yang memanfaatkan momen tersebut dengan melakukan penimbunan stok minyak goreng demi keuntungan. “Kalau terbukti melakukan penimbunan, akan kami lakukan penindakan tegas,” singkatnya.
(Tim Redaksi Klausa)