Samarinda, Klausa.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto mulai diuji coba di Samarinda. Langkah ini bukan sekadar upaya meningkatkan gizi siswa, tetapi juga strategi untuk mendorong ekonomi lokal. Selasa (10/12/2024), tiga sekolah di Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, menjadi lokasi percontohan pertama.
Tiga sekolah tersebut adalah TK Kartika V-11, SDN 004, dan SMPN 004, melibatkan 300 siswa sebagai penerima manfaat. Dengan anggaran sebesar Rp 15 ribu per porsi, menu makanan dirancang agar memenuhi standar gizi.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyebutkan bahwa anggaran disesuaikan dengan kondisi harga bahan pokok di daerah.
“Harga bahan di Samarinda berbeda dengan di Jawa. Penyesuaian dilakukan untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga,” ujar Andi.
Selain gizi, program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat lokal. Pemerintah Kota Samarinda menggandeng Kodim 0901/Samarinda membangun dapur sehat yang dikelola warga setempat.
Brigjen TNI Anggara Sitompul, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, menekankan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat.
“Kami menggunakan bahan pangan dari petani dan pelaku UMKM lokal. Setiap dapur sehat dapat melayani hingga tiga ribu siswa, dari TK hingga SMA,” ungkapnya.
Dapur ini tak hanya memenuhi kebutuhan siswa, tapi juga memberdayakan juru masak lokal. Dua petugas bersertifikasi dari Badan Gizi Nasional turut dilibatkan untuk memastikan standar kualitas makanan terpenuhi.
Program MBG direncanakan berjalan penuh pada 2025 dengan target gizi harian sebesar 380 kalori untuk siswa TK dan 450 kalori bagi siswa SD dan SMP. Dalam pelaksanaannya, distribusi makanan akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan jadwal makan sesuai kebutuhan setiap jenjang pendidikan. (Yah/Fch/Klausa)