Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tidak mau setengah-setengah dalah usaha ketahanan digital. Pada Rabu (2/7/2025), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) turun langsung ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim untuk memverifikasi keamanan aplikasi SAKTI (Satu Akses Kalimantan Timur).
Langkah ini merupakan bagian dari verifikasi Infrastruktur Informasi Vital (IIV), sebuah klasifikasi khusus untuk sistem digital yang dianggap strategis dan berdampak luas pada pelayanan publik.
“SAKTI adalah wajah pelayanan digital Kaltim,” tegas Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal.
Menurutnya, sebagai pintu utama interaksi antara pemerintah dan masyarakat, aspek keamanan aplikasi ini tak bisa ditawar-tawar.
SAKTI dirancang sebagai super app yang mengintegrasikan berbagai layanan publik ke dalam satu genggaman. Aplikasi ini mencakup berbagai hal, mulai dari informasi pemerintahan, layanan kepegawaian, perpajakan, kesehatan, pendidikan, hingga bantuan sosial.
BSSN menilai, aplikasi ini memegang peran vital dalam ekosistem digital Kaltim. Karena itu, verifikasi IIV dilakukan untuk memastikan apakah sistem seperti SAKTI layak masuk ke dalam daftar infrastruktur yang mendapat prioritas perlindungan keamanan siber nasional.
“Kami tidak ingin aplikasi vital seperti SAKTI hanya kuat di fitur, tetapi lemah di keamanan,” ujar Mardiana, Manggala Informatika Ahli Muda BSSN. Ia menambahkan, keamanan siber bukan pilihan, melainkan kebutuhan mutlak di tengah percepatan transformasi digital.
Verifikasi IIV ini menandai keseriusan Kaltim dalam memperkuat ketahanan digital sekaligus menegaskan posisi daerah ini sebagai salah satu pelopor digitalisasi di Indonesia. Inovasi dan keamanan, kata Faisal, harus berjalan beriringan. Tanpa keduanya, kepercayaan publik bisa runtuh kapan saja.
“Kita tidak bisa setengah jalan dalam transformasi digital,” tutup Faisal lugas. (Din/Fch/ADV/Diskominfo Kaltim)