Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memperbaiki sanitasi dan air bersih. Program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kota Tepian yang masih tinggi.
Dibenarkan Ilhamsyah selaku Staf Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Samarinda, pihaknya memiliki program sanitasi dan air bersih yang akan berjalan pada tahun ini.
Bahkan, Pemkot Samarinda sudah melakukan pendataan sejak 2022 untuk mengetahui siapa saja yang berhak menerima program sanitasi dan air minum ini. Namun yang pasti, pelaksanaan program ini akan dimulai pada tahun 2023.
Salah satu program yang direncanakan pada tahun 2023 ini adalah pembangunan septic tank individual. Diperkirakan, proyek perbaikan sanitasi ini menggunakan sistem swakelola melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (SKM) di beberapa kelurahan.
Pada kesempatan itu, ia membeberkan bahwa anggaran yang akan digunakan sebesar Rp 1,1 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat.
“Proyek tersebut masih dalam perencanaan dan pendataan. Karena ada juga masyarakat yang tidak mau melakukan perbaikan sanitasi ditempatnya,” ungkapnya.
Khusus program air bersih atau air minum ini tegas Ilhamsyah, Dinas PUPR Kota Samarinda akan membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk 50 KK (Kartu Keluarga) di Sungai Keledang Kecamatan Samarinda Seberang.
“Intinya, akan berjalan semuanya tahun ini. Nanti IPAL Komunal akan dibangun di daerah pinggir sungai. Apalagi, proyek perbaikan sanitasi maupun air bersih sedang ditahap proses pelelangannya,” tegasnya.
Tantangan kedepannya apabila IPAL Komunal dibuka beber Ilhamsyah, pengelolaan dan tanggung jawabnya harus dulu bersama. “Nanti ada program penyedotan limbah minimal 2 tahun sekali dalam rencana jangka panjangnya,” paparnya. (Apr/Fch/Adv/Diskominfo Samarinda)