Kukar, Klausa.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus memacu penguatan sektor industri dan perdagangan sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar sedang mengulirkan beberapa inisiatif. Mulai dari pengembangan UMKM hingga pembangunan pasar desa dan proyek industri berbasis potensi lokal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menyebutkan bahwa saat ini terdapat sekitar 4.000 pelaku UMKM yang aktif tersebar di 20 kecamatan. Mereka menjadi sasaran utama pembinaan yang mencakup pelatihan, pemberian peralatan, serta fasilitasi pemasaran.
“Fokus kami adalah bagaimana UKM bisa naik kelas, dari produksi rumahan menjadi usaha yang punya daya saing. Itu butuh pelatihan dan alat produksi yang memadai,” jelasnya.
Di sisi lain, pemerintah juga tengah mendorong pembangunan infrastruktur ekonomi rakyat lewat rencana pendirian 24 pasar desa. Keberadaan pasar ini diharapkan menjadi penggerak roda perekonomian di tingkat lokal serta membuka lebih banyak ruang transaksi langsung antara petani, nelayan, dan konsumen.
Tak hanya soal perdagangan, Disperindag Kukar juga memprioritaskan proyek industri strategis yang menyesuaikan dengan potensi daerah. Di antaranya adalah pembangunan sentra industri rumput laut di Muara Badak dan pabrik minyak makan merah di Kembang Janggut. Keduanya dirancang untuk memberi nilai tambah bagi komoditas lokal sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Untuk sektor perikanan, Kukar akan mulai membangun pabrik pakan ikan di Kecamatan Loa Kulu pada 2025 mendatang. Langkah ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan minapolitan, mengingat wilayah tersebut merupakan sentra budidaya ikan terbesar di Kukar.
Dalam menjaga daya beli masyarakat, Disperindag Kukar juga rutin menggelar operasi pasar murah yang menyasar seluruh kecamatan. Program ini dilakukan bekerja sama dengan Bulog sebagai bentuk intervensi langsung terhadap harga bahan pokok penting (bapokting), terutama dalam mengendalikan inflasi di daerah.
“Setiap tahun kami jalankan operasi pasar murah untuk menjaga stabilitas harga bapokting. Ini bagian dari strategi pengendalian inflasi di Kukar,” pungkas Sayid. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)