Samarinda, Klausa.co – Samarinda, kota yang terletak di tepi Sungai Mahakam, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Berbagai suku, agama, dan tradisi bercampur baur dalam harmoni di kota ini. Keberagaman itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Samarinda.
Untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Nusantara, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar Festival Mahakam (Fesma) Ke-22 Tahun 2023. Acara ini diinisiasi oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda, dengan tema “Nusantara Art and Culture”.
Fesma resmi dibuka oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, di Halaman Taman Bebaya, Jumat (24/11/23) malam. Dalam sambutannya, Andi Harun mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu, khususnya yang berasal dari luar Kota Samarinda. Ia juga mengapresiasi penampilan Tarian Nusantara yang sangat memukau.
“Kita berkumpul di Taman Bebaya untuk mengikuti Fesma. Ini adalah ajang untuk menunjukkan bahwa Samarinda makin maju dengan kebudayaan Nusantara,” kata Andi Harun.
Andi Harun menekankan pentingnya budaya sebagai identitas dan karakter bangsa. Ia mengatakan bahwa budaya adalah warisan yang tidak bisa dihilangkan, bahkan oleh penjajah sekalipun. Ia juga mengingatkan bahwa budaya harus dijaga dan dikembangkan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan teknologi.
“Sebuah bangsa meski dijajah, kebudayaannya tetap akan ada. Itu identitas. Kalau tidak ada budaya, maka bangsa tersebut menjadi nihil. Namun kita juga harus sadar bahwa zaman terus berubah, dan kita harus menyesuaikan diri dengan perubahan itu. Jangan sampai kita kehilangan kebudayaan kita sendiri,” ujarnya.
Salah satu upaya untuk menjaga dan mengembangkan kebudayaan daerah, menurut Andi Harun, adalah dengan mengadakan Fesma. Acara ini merupakan wadah untuk menggali, merawat, dan mempromosikan Sungai Mahakam sebagai destinasi unggulan Kota Samarinda. Sungai Mahakam, yang merupakan sungai terpanjang di Kalimantan, memiliki potensi wisata yang luar biasa, mulai dari alam, budaya, hingga kuliner.
“Fesma adalah salah satu cara kita untuk mengenalkan Sungai Mahakam kepada dunia. Sungai Mahakam adalah aset kita yang harus kita manfaatkan dengan baik. Bukan hanya untuk sektor pariwisata, tapi juga untuk sektor lainnya, seperti kebersihan, ketertiban, keindahan, dan fasilitas publik. Kita harus bersama-sama menjaga dan memajukan Sungai Mahakam,” tuturnya.
Andi Harun juga memberikan contoh negara-negara yang maju dan dikenal dari kebudayaannya yang khas, seperti Jepang dan Korea Selatan. Ia mengatakan bahwa negara-negara tersebut mampu mendesain kebudayaan sebagai faktor pendukung majunya peradaban bangsa mereka. Ia berharap bahwa Indonesia, khususnya Samarinda, bisa meniru hal yang sama.
“Mereka bisa dikenal kebudayaannya karena mampu mendesain kebudayaan sebagai faktor pendukung majunya peradaban bangsa mereka. Kita juga harus bisa melakukan hal yang sama. Kita harus bangga dengan kebudayaan kita, dan kita harus terus mengembangkannya agar bisa bersaing di dunia,” pungkasnya.
Fesma 2023 akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 24 hingga 26 November 2023. Berbagai acara menarik akan disajikan dalam Fesma, seperti pameran seni dan budaya, lomba, festival kuliner, konser musik, dan lain-lain. Fesma diharapkan bisa menjadi ajang silaturahmi antara masyarakat Samarinda dan masyarakat luar, sekaligus meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Samarinda. (Mar/Bob/Klausa)