Samarinda, Klausa.co – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (DPRD Kaltim), Ananda Emira Moeis, menyoroti tantangan besar bagi masyarakat Kaltim menjelang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, lonjakan pembangunan di IKN dalam empat tahun ke depan harus disertai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal agar warga Kaltim tidak sekadar jadi penonton.
“Banyak peluang pekerjaan di IKN, tapi kita perlu pastikan apakah anak-anak kita sudah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan?” ujar Ananda, Senin (4/11/2024), saat reses.
Ananda, yang akrab disapa Nanda, menegaskan bahwa pemerintah dan pihak terkait harus segera turun tangan. Pelatihan dan pengembangan SDM menjadi kunci utama agar putra-putri daerah mampu bersaing. “Kalau kualifikasinya belum memenuhi, kita harus cari solusi. Mungkin butuh pelatihan bahasa Inggris atau kemampuan teknis lainnya,” tambahnya.
Ia mendesak adanya program upgrading dalam bentuk pelatihan teknis dan kompetensi bahasa, yang dapat mempersenjatai anak muda Kaltim untuk bersaing dengan tenaga kerja dari luar. “Bukan berarti kita menutup pintu bagi pekerja luar, tapi anak-anak Kaltim harus jadi tuan rumah di tanahnya sendiri,” tegasnya.
Lebih dari sekadar kompetensi teknis, Nanda melihat bahwa keterlibatan pemerintah dalam menyusun kebijakan yang berpihak pada masyarakat lokal menjadi hal mutlak. Ia menilai dominasi SDM lokal dalam proyek IKN akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan Kaltim dari dalam.
“Pendidikan harus jadi fondasi. Tenaga pendidik di Kaltim juga perlu ditingkatkan kualitasnya agar mereka mampu mencetak generasi yang kompeten,” ujarnya. Menurut Nanda, tenaga pendidik harus diberi pelatihan berkelanjutan untuk mampu menghadapi tuntutan masa depan IKN.
Di samping itu, Nanda menyoroti perlunya fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak Kaltim. Dukungan penuh terhadap sektor pendidikan, lanjutnya, adalah investasi masa depan untuk memastikan masyarakat lokal benar-benar siap mengambil peran dalam proyek besar IKN.
“Ini harus jadi prioritas kita semua. Anak-anak Kaltim harus siap menyongsong masa depan IKN, bukan sekadar jadi penonton,” pungkasnya. (Yah/Fch/ADV/DPRD Kaltim)