Kutai Kartanegara, Klausa.co – Kegiatan Pendidikan Kader Pratama (PKP) Angkatan I yang terselenggara di Kecamatan Kembang Janggut selama tiga hari mulai tanggal 16 hingga 18 September 2022 berjalan lancar.
Anggota DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid yang merupakan salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut mengutarakan bahwa PKP merupakan agenda wajib bagi kader PDI Perjuangan.
“DPD PDI Perjuangan Kaltim menargetkan mencetak 1.000 kader setiap tahunnya, bila disimulasikan maka satu DPC kabupaten/kota itu harus mencetak sekitar 100 kader,” ucap Ely di Ruang Kerjanya, Gedung D Komplek DPRD Kaltim, jalan Teuku Umar, Samarinda.
Bagi mereka yang mengikuti PKP maka akan mendapatkan nilai bobot/nilai tambah ketika ingin mencalonkan diri menjadi Caleg. “Mereka berhak untuk dicalonkan karena sudah mendapatkan Pendidikan Dasar Pratama,” jelasnya, Selasa (20/9/2022).
Materi yang disampaikan pun bermacam, mulai dari sejarah partai, Pancasila 1 Juni, sejarah Indonesia, agitasi, provokasi dan lainnya. Bahkan, mereka juga menerima materi berupa ketentuan Pemilihan Umum dari Bawaslu dan KPU.
“Bupati Kutai Kartanegara juga memberikan materi berupa program-program pemerintah yang notabenenya juga sejalan dengan PDI Perjuangan,” terangnya.
Sedangkan anggota DPRD Kaltim Dapil Kutai Kartanegara ini, memberikan materi terkait pengalaman pemilihan legislatif. Misalnya, seperti strategi Pileg. “Saya katakan, seorang calon anggota DPRD harus punya investasi sosial dan politik di masyarakat,” pungkasnya.
“Apabila bicara ketokohan, mereka harus populer. Namun, populer pun bisa disukai ataupun tidak disukai. Kalau mereka yang disukai punya popularitas tinggi, nantinya akan dicoblos akhirnya. Maka, bagaimana agar seorang Caleg bisa populer dan disukai masyarakat,” sambungnya.
Selain itu, kader yang ingin mencalonkan diri juga harus melakukan berbagai persiapan. Misalnya seperti persiapan mental, finansial serta persiapan lainnya. “Mereka juga harus memahami ideologi Pancasila. Dan, harus bisa menerapkan seluruh sila-sila,” tuturnya.
Jika seorang kader paham terhadap ideologi Pancasila, lalu ketika ingin menjadi Caleg dan terpilih sebagai wakil rakyat. Maka, caleg tersebut tahu dia berdiri untuk kepentingan rakyat. “Jadi saya benar-benar berharap agar peserta dapat menerapkan apa yang didapat dari materi itu,” harapnya.
(APR/Klausa)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS