Samarinda, Klausa.co – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda menggelar peluncuran dan konferensi pers Catatan Akhir Tahun (Catahu) 2022 bertema, “Berebut Ruang Hidup: Rakyat Vs Rezim Investasi” di Klinik Kopi, Jalan Harmonika, Kelurahan Dadimulya, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Jum’at (6/1/2023). Direktur LBH Samarinda Fathul Huda mengatakan bahwa Kota Samarinda memiliki permintaan keadilan tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Melebihi kota maupun kabupaten di Kaltim,” ucapnya kepada awak media.
Menurut Huda, 2023 akan menjadi tahun yang begitu rentan terhadap masyarakat sipil. Sebab pihaknya melihat isu SARA dan penghancuran ruang hidup akan semakin menguat.
“Pemenuhan hak keadilan hukum masyarakat di tahun 2023 akan suram. Karena menjelang tahun politik,” ungkapnya.
“Pertama, ini akan bermasalah dengan gambaran kuat isu SARA dalam tahun politik. Kedua, pengrusakan lingkungan dan perampasan ruang hidup juga konsekuensi logis yang akan semakin kuat,” sambungnya.
Selaras dengan Huda, Ketua RT 24 Sanga-sanga Zainuri yang juga hadir dalam kegiatan itu menyatakan, daerahnya masih sangat dihantui dengan kehadiran perusahaan tambang yang sebelumnya telah ditolak oleh warga Sanga-sanga.
“Kita masih dihantui, perusahaan tambang batu bara masuk lagi ke dalam Pl desa,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi jika perusahaan CV Sanga-sanga Perkasa (SSP) dapat beroperasi kembali.
“Kami diberikan informasi bahwa CV Sanga-sanga Perkasa akan kembali beroperasi. Bahwa dalam salinan yang kami dapatkan bahwa PPLB sudah tidak berlaku. Kemudian pada Desember lalu, kami dapat informasi bahwa mereka akan kembali beroperasi,” sebutnya.
Zainuri mengaku bahwa dalam persoalan ini pihaknya ada menemukan kejanggalan. Sebab, ketika melapor persoalan tersebut, pihaknya di-pingpong atau tidak mendapatkan kejelasan.
“Menurut kami, ini ada kongkalikong. Kami juga dilempar-lempar untuk melapor. Kami juga meminta pendampingan ke LBH Samarinda. Kami mau dengar langsung dari Direktorat Jenderal Minerba,” pungkasnya. (Mar/Fch/Klausa)