Kutim, Klausa.co – Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 disambut dengan gegap gempita di seantero Nusantara. Dari Sabang hingga Merauke, berbagai acara peringatan digelar sebagai penghormatan bagi para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan. Namun lebih dari itu, perayaan ini juga menjadi ajang untuk meneguhkan semangat persatuan yang kian dibutuhkan di tengah dinamika bangsa yang terus berkembang.
Tidak hanya di kota-kota besar, euforia kemerdekaan juga terasa kuat di pelosok-pelosok negeri. Di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) misalnya, seluruh elemen masyarakat, dari pemimpin daerah hingga warga biasa, larut dalam suasana khidmat. Di Kantor Bupati Kutim, Pusat Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, upacara pengibaran bendera berlangsung khusyuk, memperlihatkan betapa dalamnya makna kemerdekaan bagi mereka yang hadir.
Yusri Yusuf, anggota DPRD terpilih Kabupaten Kutai Timur periode 2024-2029, adalah salah satu figur yang turut ambil bagian dalam peringatan ini. Pria yang baru saja dilantik ini menyatakan kebanggaannya bisa terlibat dalam upacara sakral tersebut.
“Alhamdulillah, kita telah melaksanakan upacara Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke-79. Kita berharap di hari kemerdekaan ini, semua masyarakat Kutim, bahkan seluruh Indonesia, ikut merasakan kemerdekaan,” ujar Yusri saat ditemui seusai upacara pada Sabtu (17/8/2024).
Sebagai politisi dari Partai Demokrat, Yusri mengakui bahwa kehadirannya dalam upacara kali ini memiliki arti tersendiri. Baginya, momentum pengibaran Sang Merah Putih mengembalikan memori ke masa-masa SMA, di mana ia aktif berpartisipasi dalam upacara-upacara sekolah.
“Rasanya bangga dan haru, karena ini pertama kalinya saya terlibat dalam upacara hari kemerdekaan sebagai anggota dewan. Ini juga menjadi semacam reuni bagi saya, mengingat saat masih SMA dulu sering ikut upacara. Itu sudah lama sekali,” kenangnya, tak mampu menyembunyikan senyum.
Semangat kebersamaan yang tercermin dalam perayaan HUT RI ke-79 ini, bagi Yusri, adalah simbol nyata dari persatuan yang perlu terus dijaga. Ia berharap, makna kemerdekaan yang sejati dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Kutai Timur.
“Kemerdekaan bukan hanya sekadar seremoni, tapi juga bagaimana kita bisa terus merawatnya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya dengan penuh keyakinan. (Nur/Mul/ADV/DPRD Kutim)
