Samarinda, Klausa.co – GOR Segiri, Senin (21/1/2025). Samarinda melangkah di usia 357 tahun, bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Pemerintah Kota Samarinda. Di hadapan ribuan warga, Wali Kota Andi Harun menyampaikan pidato yang memuat dua muatan: permohonan maaf dan harapan untuk masa depan kota.
“Kami terus berusaha,” ujar Andi Harun, yang akrab disapa AH, mengawali pidatonya.
Ia mengakui ada ekspektasi masyarakat yang belum terpenuhi. Namun, AH menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti melangkah.
Pidato itu terasa personal, meski disampaikan dalam kerangka formal peringatan. Ia menekankan dua hal yang menurutnya krusial: rasa syukur atas capaian Samarinda di tengah badai tantangan, dan ajakan kolaborasi membangun kota.
“Kami ingin Samarinda jadi kota yang bersih, modern, dan ekonominya stabil,” tegasnya.
Namun, mimpi itu, lanjut AH, tak akan terwujud tanpa dukungan semua pihak. “Pemerintah tidak bisa sendirian,” tambahnya.
Pidato AH juga berisi pengakuan terbuka tentang beratnya pekerjaan rumah pemerintah. Luas wilayah Samarinda dan keterbatasan APBD menjadi tantangan yang tidak bisa diabaikan. Di tengah ekspektasi warga yang menginginkan perubahan cepat, AH menawarkan optimisme berbasis inovasi dan percepatan.
“Tantangan besar ini harus dijawab dengan inovasi,” katanya, tanpa menutupi bahwa perjalanan masih panjang.
Ia menyebut pentingnya introspeksi di momen perayaan ini.
Namun, bukan hanya soal teknis pembangunan. AH juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan sebagai fondasi sosial.
“Persatuan itu bukan hal sepele. Justru dengan itu kita bisa melompat lebih tinggi,” ujarnya, menekankan bahwa kerukunan adalah kunci stabilitas.
Andi Harun mengakhiri pidatonya dengan ajakan reflektif. Ia menempatkan peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai momen merenung dan membangun komitmen baru.
“Esensi perayaan ini adalah merenungkan hikmah dan memperbarui janji untuk Samarinda yang lebih baik,” tutupnya. (Yah/Fch/Klausa)