Kukar, Klausa.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) kembali membidik posisi wahid dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Jika berhasil, ini akan menjadi kali ketujuh secara berturut-turut Kukar menyabet gelar Juara Umum.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, menyampaikan harapan besar pemerintah daerah terhadap kontingen kafilah Kukar. Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Kecamatan Tenggarong yang menjadi tuan rumah MTQ tingkat Kabupaten tahun ini, untuk memberikan dukungan dan doa.
“Mohon dukungan dan doa seluruh masyarakat Kukar, mudah-mudahan kita bisa mempertahankan Juara Umum untuk ketujuh kalinya,” ujar Sunggono pada Senin (23/6/2025).
Sunggono menekankan bahwa ajang MTQ bukan hanya sebatas kompetisi untuk meraih gelar, melainkan bagian dari upaya strategis dalam membina generasi Qurani yang unggul di daerah. Ia menilai pembinaan di tingkat kecamatan menjadi kunci pengembangan potensi lokal yang berkelanjutan.
“Kita sudah menjalankan kebijakan ini sejak tahun lalu bersama seluruh pengurus LPTQ kecamatan. Ini menjadi landasan penting pembinaan jangka panjang,” ungkapnya.
Hingga pertengahan 2025, tercatat empat kecamatan telah menggelar MTQ tingkat lokal. Kecamatan Muara Jawa dan Sanga-Sanga dijadwalkan menyusul dalam waktu dekat.
Lebih jauh, Sunggono menggarisbawahi pentingnya menjaga integritas dalam pelaksanaan MTQ. Ia menegaskan bahwa Kukar tidak lagi menggunakan peserta dari luar daerah sejak enam tahun terakhir, sesuai dengan arahan Bupati Kukar.
“Alhamdulillah, kita tidak lagi menggunakan peserta dari luar Kukar. Ini kesuksesan kita semua, terutama para pengurus LPTQ di kecamatan,” tegasnya.
Khusus bagi Kecamatan Tenggarong yang tahun ini menjadi tuan rumah MTQ tingkat Kabupaten, Sunggono berharap prestasi terbaik dapat diraih.
“Semua kembali kepada bapak ibu sekalian. Diharapkan tahun ini bisa jadi Juara Umum,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Sunggono berpesan agar pembinaan qari dan qariah tidak berhenti hanya di panggung MTQ, melainkan terus berlanjut untuk mencetak generasi Qurani yang tangguh dan berdaya saing.
“MTQ harus menjadi awal dari proses pembinaan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (Yah/Fch/Klausa)