Samarinda, Klausa.co – Sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda telah menggelar sosialisasi penting di Hotel Mercure, Jalan Mulawarman, pada Kamis (18/7/2024). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan kelancaran pengumpulan data pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus.
Menurut Komisioner KPU Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, Akbar Ciptanto, sosialisasi ini merupakan langkah krusial dalam rangka tahapan pemungutan suara yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang. “KPU Samarinda perlu memastikan persiapan TPS khusus yang tersebar di berbagai lokasi strategis seperti rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, dan universitas,” ungkapnya.
Namun, Akbar juga mengakui bahwa pengumpulan data pemilih dari institusi-institusi tersebut masih belum lengkap. “Kami masih menunggu data pasti dari masing-masing institusi. Saat ini baru data dari lapas dan rutan yang telah kami terima,” jelasnya.
Pentingnya keakuratan data pemilih ini sangat menentukan dalam menentukan jumlah TPS yang dibutuhkan, mengingat setiap TPS harus melayani minimal 600 pemilih. Akbar menekankan urgensi penyerahan data yang lengkap dari semua pihak terkait untuk memastikan persiapan yang optimal.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Samarinda, Abdul Muin, menyoroti pentingnya kerjasama lintas lembaga dalam memfasilitasi hak pilih bagi semua warga, termasuk para mahasiswa di lokasi khusus. “Kerjasama yang solid antarlembaga sangat penting untuk memastikan semua warga yang berhak memilih mendapatkan fasilitas yang layak,” katanya.
Muin juga menekankan perlunya persiapan logistik yang matang di setiap TPS, baik yang reguler maupun khusus. “Semua hal teknis seperti gambar calon walikota, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan surat suara harus dipastikan dengan teliti minimal satu hari sebelum hari pemungutan suara,” tambahnya.
Koordinasi yang baik antar lembaga juga dianggap krusial mengingat permasalahan logistik sering menjadi kendala utama dalam pelaksanaan pemilu. “Kami harus meningkatkan koordinasi agar masalah logistik dapat diatasi dengan baik,” tutup Muin. (Yah/Fch/Klausa)
