Klausa.co

Kegiatan Kepemudaan Harus Terus Digalakkan untuk Mengokohkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Wakil Gubernur Hadi Mulyadi (Adpim Pemprov Kaltim)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang dirayakan setiap tanggal 28 Oktober merupakan momen bahkan salah satu bentuk untuk mengingat kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia selama ini.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi saat menghadiri acara Festival Olahraga Pendidikan di Kompleks Gelora Kadrie Oening, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Samarinda.

“Baru saja kita peringati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, ini mengingatkan kita tentang persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkapnya, Rabu (2/11/2022).

Dengan banyaknya kegiatan pembinaan kepemudaan di Kaltim lanjut Hadi Mulyadi, generasi muda pun diharapkan bisa menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan tidak terpengaruh isu-isu yang dapat memecahkan persatuan.

Baca Juga:  Lawan Politik Uang, Team Muda dan 3.900 Relawan Siap Amankan Pemilu Bersih untuk Isran-Hadi

“Kenapa perlu saya sampaikan hal ini, karena banyak sekali negara-negara lain yang menginginkan Indonesia hancur. Maka, kegiatan kepemudaan harus terus digalakkan,” katanya.

Menurutnya, ada beberapa Negara di Dunia ini yang sudah bubar dan terpecah. Misalnya seperti Unisoviet, Negara tersebut sudah 69 tahun bubar menjadi 15 negara. Lalu, Cekoslovakian juga sudah bubar menjadi 2 negara.

“Slovakia bubar menjadi 5 negara. Dulu India dan Pakistan juga demikian, mereka bubar menjadi 2 Negara karena perbedaan agama. Pakistan Timur dan Pakistan Barat juga bubar menjadi Pakistan dan Bangladesh,” bebernya.

Oleh karenanya kata orang nomor dua Benua Etam itu, sudah seharusnya dan sepatutnya bangsa Indonesia berbangga karena hingga saat ini masih bersatu tidak terpecah belah.

Baca Juga:  Diskominfo Kaltim Akan Fasilitasi Jumpa Pers Rutin antara Media dan Perangkat Daerah

“Sudah 77 tahun Indonesia merdeka. Kira-kira ada 17 ribu pulau, 37 provinsi, 514 kabupaten/kota, 500 suku bangsa dan bahasa serta 6 agama. Kita bersatu dalam NKRI,” tegasnya.

“Dulu ada gerakan Aceh merdeka, ada Republik Marco Selatan, ada organisasi Papua Merdeka. Tetapi alhamdulillah berkat jiwa persatuan dan kesatuan, sampai detik ini kita masih bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya.

(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)

 

IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co