Klausa.co

Keberhasilan Pembangunan Ibu Kota Nusantara Bergantung Pada Penegakan Tata Kelola yang Baik

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono (Apr/Klausa.co)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Kepala Otorita Bambang Susantono membuka seminar bertema ‘Tata Kelola dalam Proses Pelaksanaan Pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN)’, di Ballroom Hotel Mercure Jalan Mulawarman, Senin (15/8/2022).

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan tujuan utama diadakannya seminar ini yaitu untuk memastikan aspek-aspek government atau tata kelola pembangunan IKN dapat terjaga dengan baik diwaktu pelaksanaan maupun secara berkelanjutan.

Oleh karenanya, semua elemen pemangku kepentingan khususnya yang segera terlibat seperti kontraktor, konsultan, suplier dan sebagainya diharapkan bersama-sama menegakkan misi membentuk tata kelola government yang baik.

Pria kelahiran 1963 itu yakin bahwa penanganan lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance, ESG) secara baik akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan Ibu Kota Nusantara ke depannya. “Kita bisa membuat satu kredibilitas untuk government,” jelasnya.

Baca Juga:  IKN Menjadi Peluang untuk Mengenalkan Produk Kuliner Lokal

“Semakin bagus kita menangani masalah-masalah lingkungan, masalah sosial, masalah-masalah yang berhubungan dengan tata kelola maka cost of money, biaya-biaya risiko, biaya-biaya reputasi akan semakin turun,” beber Mantan Wakil Menteri Perhubungan RI ini.

Itu artinya, semakin baik persepsi pembangunan IKN bisa berjalan dengan bersih, patuh pada ketentuan menyangkut lingkungan, dan sangat menjaga governancenya maka akan semakin terbuka pula peluang untuk mendapatkan investasi.

“Tidak ada korupsi, tidak ada tender main-main, tidak ada ‘arisan’ maka akan semakin mudah dan murah untuk dapat mengakses pendanaan terutama di level internasional dan juga di lokal,” pungkanya.

Pada tahap awal, pelaksanaan pembangunan IKN akan mendapatkan alokasi memadai dari APBN yang diharapkan menjadi pengungkit dan untuk menciptakan kepercayaan pasar. Pemerintah akan terus mengupayakan sumber pendanaan lain yang sah dan dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan.

Baca Juga:  Teras Samarinda Punya Pelican Crossing, Ruang Publik Kian Bersahabat

Metode creative financing yang baru seperti municipal bond, SDG bond, ataupun green bond menjadi alternatif yang mungkin akan diterapkan. Semua ini bisa dijalankan dengan efektif jika Ibu Kota Nusantara mempunyai ESG yang baik.

“Kami ingin membuktikan di 2024 nanti ada target-target yang bisa dilihat. Kira-kira 921 hektare yang akan kita lengkapi. Kami tidak hanya membangun gedung tapi ada fasilitas pendidikan, kesehatan, kafe hingga warung makan. Dengan demikian tentu investor akan melihat ini sebagai suatu yang akan dibangun berkelanjutan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Amiek Mulandari menyatakan dukungan atas tata kelola pelaksanaan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Selanjutnya, Kejari Kaltim dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

Baca Juga:  Pelatihan PKA, Andi Harun Sajikan Materi Isu Strategis Visi Misi Wali Kota Samarinda

“Misalnya dalam proses tender dan pelaksanaan pekerjaan pembangunan ada yang menyimpang baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut berpotensi mengarah kepada tindak pidana korupsi,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Gratifikasi dan Pelayanan Publik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kunto Ariawan menyampaikan bahwa pihaknya turut diajak melakukan pendampingan dalam proses pembangunan IKN.

“KPK akan melakukan pendampingan di empat program yang meliputi analisis regulasi, pendampingan pengadaan barang dan jasa, pendanaan, dan pendampingan terkait proses pengalihan aset-aset yang ada di Jakarta untuk mendukung pendanaan IKN,” tegasnya.

(APR/Klausa) 

 

IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co