Samarinda, Klausa.co – Para pedagang di Pasar Segiri, Samarinda, dibuat pusing dengan kenaikan harga berbagai jenis sayuran yang terjadi belakangan ini. Cuaca yang tidak menentu diduga menjadi penyebab utama lonjakan harga, yang bahkan mencapai 50 persen.
Rahmat, salah satu pedagang sayur di pasar tersebut, mengaku hampir semua sayuran hijau mengalami kenaikan cukup tajam.
“Kangkung, sawi, bayam semuanya naik. Biasanya sawi cuma Rp5 ribu, sekarang sudah Rp10 ribu. Kangkung yang tadinya Rp3 ribu per ikat, sekarang bisa Rp5 ribu sampai Rp6 ribu, ” kata Rahmat, Sabtu (15/2/2025).
Tak hanya sayuran hijau, harga wortel dan kentang juga merangkak naik. Wortel yang semula Rp16 ribu per kilogram kini melonjak menjadi Rp22 ribu.
Sementara itu, empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur, dan lengkuas juga ikut naik. Harganya kini menyentuh Rp40 ribu per kilogram, sementara per bungkus kecil dijual Rp5 ribu.
Kenaikan harga ini membuat daya beli masyarakat menurun. Rahmat mengaku banyak pembeli yang kini mengurangi belanjaannya.
“Biasanya beli dua ikat kangkung, sekarang cuma satu. Ini jelas berpengaruh ke pendapatan kami,” ujarnya.
Namun, tak semua harga bahan pangan naik. Harga cabai yang sempat tembus Rp70 ribu per kilogram kini turun ke Rp50 ribu. Bawang merah juga mengalami penurunan cukup signifikan, dari Rp45 ribu menjadi Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.
Sementara itu, harga bawang putih masih stabil di kisaran Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram. Tomat juga belum mengalami kenaikan berarti, tetap di kisaran Rp10 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram. Begitu pula dengan tahu dan tempe yang masih dijual dengan harga normal. (Yah/Fch/Klausa)