Samarinda, Klausa.co – Kepengurusan baru Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kaltim periode 2023-2026 resmi dilantik. Pelantikan berlangsung di Hotel Midtown Samarinda pada Rabu (29/11/2023).
Pelantik adalah Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat. Ia berharap kepengurusan baru yang dipimpin oleh Daniel Abadi Sihotang dapat melanjutkan kinerja baik dari kepengurusan sebelumnya.
“Kaltim adalah salah satu DPD GAMKI yang paling aktif dan kompak. Ini berkat kerja keras dari Nixon Butarbutar dan timnya,” kata Sahat.
Daniel mengatakan, langkah awal yang akan dilakukan adalah menyusun program kerja tiga tahunan. Program kerja itu akan mengacu pada tema besar GAMKI, yaitu “Pulihkan Bangsa Kami”.
“Kami juga memiliki sub tema, yaitu ‘Mewujudkan Kepemimpinan Pemuda Kristen yang Transformatif dan Inovatif’. Ini sesuai dengan tantangan zaman yang semakin kompleks,” ujar Daniel.
Salah satu tantangan itu adalah pembangunan Indonesia sentris, yang melibatkan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim. Daniel menegaskan, DPD GAMKI Kaltim tidak ingin hanya menjadi penonton atau pengkritik dalam hal ini.
“Kami ingin ikut berperan aktif dalam mewujudkan visi besar ini. Kami siap menjadi pelaku sejarah bersama para pemuda di Indonesia lainnya untuk mencapai Indonesia emas 2045,” tegasnya.
Untuk itu, ia akan menyiapkan kader GAMKI yang profesional dan berkualitas di berbagai bidang. Ia juga akan membentuk beberapa lembaga, seperti lembaga bantuan hukum (LBH), Brigade Serbaguna (Brigsena), lembaga advokasi dan pendidikan pemilu, pusat studi, dan sekolah perdamaian.
Dalam pemilu mendatang, GAMKI juga akan berpartisipasi dalam menciptakan pemilu yang damai, tanpa polarisasi dan ujaran kebencian. “Kami akan berkolaborasi dengan organisasi kepemudaan lintas agama lainnya,” tambahnya.
Sahat juga mengajak kepengurusan baru untuk bekerja sama dengan DPC GAMKI di Kaltim dan organisasi kepemudaan lainnya. Ia menekankan pentingnya melibatkan generasi muda, terutama yang berada di Kalimantan.
“Kita harus bisa tidak hanya berdiskusi, tetapi juga menyuarakan dan mencari solusi. Termasuk meminta hak-hak pemuda di Kaltim,” pungkasnya. (Mar/Mul/Klausa)