Samarinda, Klausa.co – Penerapan pola hidup sehat dan mengonsumsi asupan gizi seimbang setiap harinya akan mencegah terjadinya stunting pada anak. Kehidupan yang didasari dengan pola hidup sehat juga akan mempengaruhi produktivitas seseorang.
Menurut Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, satu hal yang paling penting bagi kehidupan adalah membiasakan dan konsisten untuk tetap hidup sehat. “Hati, jiwa dan pikiran kita harus sehat. Makanya, berpikiranlah yang positif terus,” ucapnya, Rabu (2/11/2022).
Masyarakat Provinsi Kalimantan Timur harus memahami betapa pentingnya ‘Gerakan Masyarakat Hidup Sehat’ dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan dan prilaku yang kurang sehat seharusnya dapat ditinggalkan sedari sekarang.
“Mari ingatkan generasi kita untuk konsisten makan-makanan yang sehat, disebut B2SA. Bergizi Beragam Seimbang dan Aman,” jelasnya di Kompleks Gelora Kadrie Oening, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Samarinda.
Namun kenyataannya dilapangan, banyak sekali generasi saat ini justru mengonsumsi makanan tidak sehat dan sembarangan. Pada akhirnya, itulah yang menyebabkan angka stunting di Indonesia memprihatinkan, karena tidak memperhatikan pola makan yang baik.
“Kalau di Indonesia, angka stunting itu 24 persen sementara Kaltim hanya 22 persen. Terkait stunting ini, saya mengingatkan para orang tua untuk membina anak-anaknya,” pesannya.
Ada tiga sasaran yang harus diperhatikan dalam menangani stunting di Benua Etam. Pertama, memperhatikan anak-anak usia pranikah. “Perhatikan lingkar lengan mereka, biasanya yang lingkar tangannya kurang dari 20 centimeter itu tidak boleh hamil,” bebernya.
Pria kelahiran Samarinda itu mengaku seringkali memperhatikan lingkar lengan tangan pengantin wanita ketika menghadiri acara pernikahan. “Saya sering menghadiri acara pernikahan, lingkar lengannya kecil,” katanya.
“Nikah itu memang tidak boleh ditunda, karena menunda pernikahan melanggar Hak Asasi Manusia. Tapi hamilnya itu sebaiknya ditunda dulu, harus ada penggemukan dulu. Digemukkan dulu badannya baru boleh hamil, banyak yang tidak tahu ini,” sambungnya.
Kedua, memperhatikan makanan ibu-ibu yang sedang hamil. Sebab, kebanyakan dari ibu-ibu hamil itu makannya sembarangan dan tidak sehat. Akhirnya berpengaruh pada perkembangan janin didalam kandungan.
Ketiga, asupan nutrisi yang optimal difase ibu menyusui merupakan salah satu cara untuk mencegah stunting pada balita dikemudian hari. Ini merupakan bagian dari pencegahan stunting pada 1000 Hari Pertama Kelahiran. Maka pencegahan stunting harus dimulai saat ibu hamil, menyusui dan hingga anak berumur 2 tahun.
“Mohon maaf, saat ini banyak ibu-ibu yang tidak memperhatikan itu. Kita masih ingat dulu ada yang namanya kartu menuju sehat (KMS). Anak kita ditimbang berat badannya, bulan depan naik berapa. Bulan pertama harus tambah 800 gram, bulan kedua tambah 900 gram, bulan ketiga 800 gram. Seringkali yang ditimbang justru mamanya terus. Ini harus diperhatikan agar angka stunting tidak semakin tinggi,” tegasnya.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS