Klausa.co

Bayang-bayang Pengangguran di Bumi Kutai Timur, Fitriyani Minta BLK Dioptimalisasi

Fitriyani, Anggota DPRD Kutim (Foto: Istimewa)

Bagikan

Kutim, Klausa.co – Di balik potensi sumber daya alamnya yang besar, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyimpan ironi. Angka pengangguran di wilayah ini terus menunjukkan tren kenaikan. Hal ini menjadi keprihatinan bagi banyak pihak, termasuk Fitriyani, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim yang vokal menyuarakan keresahannya.

Fitriyani melihat salah satu akar permasalahan terletak pada belum maksimalnya peran Balai Latihan Kerja (BLK) dalam membekali masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja.

“Selama ini, BLK di Kutim belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Padahal, fungsinya sangat penting untuk memberikan pelatihan dan mengasah talenta para pencari kerja,” tuturnya.

Ironisnya, ia menemukan fakta bahwa banyak perusahaan kontraktor di Kutim yang merekrut tenaga kerja lokal, namun kemudian mengirim mereka untuk mengikuti pelatihan di luar daerah, seperti Jakarta dan Banjarmasin. Hal ini mencerminkan kesenjangan antara kebutuhan industri dan kemampuan BLK lokal dalam menyediakan pelatihan yang memadai.

Baca Juga:  Jembatan Mahakam I Ditabrak Lagi, DPRD Dukung Kejati Usut Tuntas Kelalaian Berulang

“Ini menunjukkan adanya keterbatasan fasilitas dan keahlian di BLK kita,” terangnya.

Menurutnya, seharusnya BLK bisa memberikan pelatihan yang setara dengan standar industri, sehingga masyarakat lokal tidak perlu mencari ilmu jauh-jauh. Lebih lanjut, Fitriyani menyoroti kelemahan dalam implementasi Peraturan Daerah (Perda) Ketenagakerjaan yang mengatur kuota 70-80 persen tenaga kerja lokal untuk menyediakan lapangan pekerjaan.

Kurangnya koordinasi antar pihak terkait, termasuk Dinas Tenaga Kerja, perusahaan, dan kecamatan, membuat pengawasan terhadap penerapan perda ini menjadi tidak efektif.

“Perlu ada sinergi yang kuat antara semua pihak,” tegasnya.

Dia berharap proses rekrutmen dilakukan melalui satu pintu, yaitu Dinas Tenaga Kerja. Dengan begitu, pemerintah dapat memantau dan memastikan bahwa tenaga kerja lokal terserap secara optimal.

Baca Juga:  Polemik Pembangunan Masjid dan Pasar di Sangatta Selatan, Antara Masjid Garuda dan Kebutuhan Pasar

Fitriyani memimpikan masa depan di mana masyarakat Kutim, yang telah dibekali ilmu dan keterampilan yang mumpuni, dapat bekerja dengan penuh pride di tanah kelahirannya.

“Kita ingin agar anak-anak muda kita bisa berkarya dan membangun daerahnya sendiri, tanpa harus mencari peluang di luar sana,” harapnya (Nur/Mul/ADV/DPRD Kutim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co