Samarinda, Klausa.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengimbau para Ketua RT dan lurah di seluruh Samarinda untuk lebih bijak dalam menentukan jenis pembangunan infrastruktur melalui Program Pembangunan Berbasis Warga (Probebaya). Ia menekankan pentingnya prioritas dalam memilih proyek yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
Andi Harun menyoroti, pengelolaan anggaran harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, memastikan setiap proyek yang direncanakan memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi warga.
“Probebaya adalah kesempatan bagi Ketua RT untuk merancang kegiatan yang relevan dengan kebutuhan warga. Kami ingin setiap langkah yang diambil benar-benar sesuai dengan kondisi dan prioritas masyarakat, bukan sekadar untuk memenuhi keinginan pribadi,” jelasnya pada Senin (19/8/2024).
Ia juga menekankan perlunya mempertimbangkan kondisi lingkungan dalam setiap proyek pembangunan. Salah satu contohnya adalah pembangunan jalan di gang-gang sempit yang tidak dilalui kendaraan besar.
“Di wilayah yang tidak dilalui kendaraan roda empat, penggunaan paving lebih dianjurkan daripada semenisasi. Paving lebih efisien dalam menyerap air, yang dapat membantu mengurangi risiko banjir,” tuturnya.
Lebih lanjut, Andi Harun menekankan bahwa setiap pembangunan harus direncanakan dengan mempertimbangkan potensi bencana, seperti banjir. Di daerah rawan banjir, penggunaan paving dinilai lebih tepat karena kemampuannya menyerap air, sehingga mengurangi genangan.
Masalah drainase juga menjadi perhatian khusus AH, sapaan akrabnya. Ia mencatat bahwa banyak perencanaan drainase sebelumnya tidak memperhitungkan peningkatan jumlah rumah, yang akhirnya membuat sistem drainase tidak mampu menampung aliran air secara optimal.
“Perencanaan drainase yang tepat harus disesuaikan dengan perkembangan populasi dan kebutuhan warga yang terus berubah,” tambahnya.
AH berharap dengan perencanaan yang lebih baik, pembangunan infrastruktur di Samarinda dapat berjalan lebih efektif dan efisien. (Yah/Fch/Klausa)
