Kutim, Klausa.co – Dalam laporan terbaru mengenai pengembangan infrastruktur air di Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, memberikan gambaran jelas tentang kemajuan yang telah dicapai serta tantangan yang dihadapi. Menurut Agusriansyah, program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) dan inisiatif oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tengah berjalan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di seluruh wilayah Kutim.
“Saat ini, infrastruktur air sudah mulai digenjot di berbagai wilayah, terutama dari segi volume aliran air per detik,” jelas Agusriansyah saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat (2/8/2024).
Dia mengungkapkan, program ini meliputi berbagai elemen penting, mulai dari kolam penampungan hingga jaringan distribusi air. Baik PAMSIMAS maupun program lokal lainnya turut berperan dalam upaya ini. Namun, Agusriansyah juga mengakui kendala utama yang dihadapi adalah penemuan sumber air yang memadai.
“Menemukan sumber air tidaklah mudah, sehingga beberapa daerah memerlukan solusi khusus untuk mengakses sumber yang memadai. Walau begitu, beberapa wilayah sudah berhasil mendapatkan akses air bersih berkat PAMSIMAS,” tuturnya.
Di sisi lain, PDAM juga tengah melakukan perbaikan signifikan pada jaringan dan pelayanan.
“Sejumlah daerah kini sudah menikmati manfaat dari PAMSIMAS, dan ada kemajuan nyata dalam layanan PDAM, termasuk peningkatan kualitas air yang kini sudah bisa langsung diminum di beberapa titik,” tambah Agusriansyah.
Menurutnya, meski inisiatif ini baru berlangsung sekitar tiga tahun, hasil yang dicapai sudah cukup menggembirakan.
“Pemda baru memulai pengelolaan sekitar tiga tahun lalu, namun kemajuan yang dicapai sudah cukup signifikan,” imbuhnya.
Agusriansyah berharap agar masyarakat dapat memberikan penilaian objektif terhadap upaya pemerintah dalam menyediakan air bersih.
“Harapannya, pengembangan infrastruktur air ini dapat berlanjut dengan baik, sehingga seluruh masyarakat Kutai Timur dapat menikmati akses air bersih yang layak. Kolaborasi antara pemerintah daerah, PDAM, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini,” tutup Agusriansyah. (Nur/Mul/ADV/DPRD Kutim)